Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center
pantangan saraf kejepit

4 Pantangan Ini Harus Dihindari oleh Penderita Saraf Kejepit

Saraf kejepit sebaiknya memang tidak Anda abaikan. Agar tidak memperparah kondisinya, ada beberapa pantangan saraf kejepit yang harus dihindari. Saraf kejepit tidak mengenal usia dan bisa terjadi pada siapapun, mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia. Kondisi ini terjadi karena adanya bantalan lembut dari jaringan yang ada di ruas tulang belakang terdorong keluar dan menonjol sehingga menekan saraf. Penyebabnya beragam bisa karena cedera, faktor degeneratif, obesitas, atau penyakit tertentu seperti arthritis.

Akibat tekanan pada saraf ini, Anda bisa merasakan gejala nyeri hebat yang menjalar keluar, kebas, kesemutan hingga kelemahan otot. Hal ini tentunya bisa sangat mengganggu rutinitas harian karena terbatasnya pergerakan akibat rasa nyeri yang timbul. Oleh karena itu, untuk mencegah nyeri memburuk, ada beberapa pantangan bagi penderita saraf kejepit yang sebaiknya tidak dilakukan. Apa saja? Cek di sini ya.

Hindari Melakukan Berbagai Aktivitas Ini

Rasa nyeri akibat saraf kejepit bisa berlangsung sebentar hingga bertahun-tahun lamanya. Maka dari itu, jangan sembarang dalam melakukan kegiatan tertentu karena bisa berisiko menambah keparahan saraf kejepit.

Apabila Anda terdiagnosis saraf kejepit, sebaiknya patuhi larangan dan saran dari dokter serta hindari berbagai hal berikut ini agar proses pemulihan berjalan lancar:

Mengangkat benda berat

Ini adalah hal paling penting yang harus dilakukan ketika terkena saraf kejepit. Sebab, mengangkat benda berat apalagi dengan posisi yang tidak tepat bisa memberi tekanan yang berlebihan pada otot atau sendi tubuh. Mengangkat benda berat hanya akan memperlambat proses penyembuhan dan bisa memperparah kondisinya.

Olahraga berat dengan intensitas tinggi

Selain mengangkat benda berat, Anda juga sebaiknya tidak melakukan olahraga berat dengan intensitas yang tinggi. Olahraga berat seperti kardio, latihan beban atau kickboxing bisa menimbulkan cedera dan rasa nyeri yang semakin parah. Cobalah untuk berolahraga dengan intensitas ringan dan hindari gerakan yang berlebihan agar otot yang tegang bisa lebih rileks. Anda juga bisa melakukan peregangan ringan untuk menguatkan otot dan sendi.

Latihan dengan Kecepatan Tinggi

Latihan atau olahraga dengan kecepatan tinggi seperti marathon atau bersepeda sebaiknya jangan Anda lakukan terlebih dulu jika ingin nyeri saraf kejepit cepat membaik. Sebagai gantinya, lakukan latihan dengan kecepatan rendah untuk meredakan nyerinya.

Melakukan Gerakan Mendadak dan Berulang

Hal terakhir yang menjadi pantangan saraf kejepit yaitu tidak boleh melakukan gerakan mendadak dan gerakan berulang. Misalnya, terlalu sering mengetik tanpa melakukan peregangan atau mengistirahatkan pergelangan tangan, sehingga bisa menambah keparahan pada kondisi carpal tunnel syndrome (CTS), yaitu saraf kejepit di pergelangan tangan. Atau melompat atau memutar tubuh secara mendadak, sehingga menyebabkan respon stress dalam tubuh yang dapat mengakibatkan saraf dan otot menegang sehingga memperburuk kondisi saraf kejepit.

Selain menghindari berbagai aktivitas tersebut, pastikan untuk beristirahat dengan cukup dan hindari tidur larut malam. Tidur juga merupakan salah satu cara untuk memulihkan dan mengurangi nyeri pada tubuh. Oleh karena itu, carilah posisi tidur yang nyaman untuk menghindari saraf kejepit bertambah parah.

Pengobatan Saraf Kejepit untuk Redakan Nyeri yang Memburuk

Apabila rasa sakitnya semakin parah dan menjalar hingga Anda kesulitan beraktivitas, segeralah ke dokter untuk melakukan penanganan lanjutan. Setelah memberikan diagnosa, dan ternyata kondisi saraf kejepit sudah cukup parah, maka dokter akan menyarankan beberapa metode pengobatan lainnya, salah satunya yaitu dengan ESI atau Epidural Steroid Injection.

ESI adalah tindakan minimal invasif yang bekerja dengan cara menyuntikkan obat kortikosteroid ke dalam ruas tulang belakang di sekitar pangkal saraf. Prosedur ini bertujuan untuk mengatasi berbagai keluhan nyeri punggung bawah ataupun tungkai.

Dengan menggunakan bantuan alat X-Ray fluoroskopi, dokter akan memasukkan jarum melalui kulit sampai ke rongga epidural. Dengan alat tersebut, lokasi saraf dapat terlihat dengan cukup jelas, sehingga prosedurnya lebih aman. Tindakan ini hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat hanya sekitar 15-45 menit dan dengan bius lokal sehingga Anda tidak perlu menjalani rawat inap.

Untuk mencegah risiko komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan, kembalilah ke dokter untuk melakukan kontrol pasca tindakan. Hal ini juga bertujuan agar dokter dapat memantau kondisi pasien selama masa pemulihan.

Segera hubungi Lamina Pain and Spine Center untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf kami dan dapatkan penanganan yang tepat. Yuk, chat sekarang agar nyeri segera membaik dan Anda bisa kembali beraktivitas seperti biasa!

Baca juga: Jangan Konsumsi Pantangan Makanan Ini Ketika Alami Saraf Kejepit!

Artikel Terkait