Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center

Alami Rematik Saat Hamil, Waspada Bahayanya!

Rematik saat hamil merupakan salah satu kondisi umum yang sering terjadi. Bahkan, menurut jurnal kesehatan berjudul “Rheumatoid Arthritis and Pregnancy” oleh Katherine K Temprano (2020) menyebutkan bahwa sekitar 50% wanita hamil yang mengalami penyakit rematik atau rheumatoid arthritis biasanya akan mengalami gejala rematik dengan intensitas rendah, sedangkan 20% lainnya akan mengalami masalah rematik dengan tingkat intensitas tinggi, bahkan hingga membutuhkan terapi dan pengobatan medis lebih lanjut untuk mengobatinya. Rematik merupakan penyakit yang menyerang sendi, menurut beberapa sumber, ada sekitar 100 jenis penyakit rematik. Namun, yang paling sering terjadi pada lansia dan wanita hamil adalah rematik jenis rheumatoid arthritis. Di mana gangguan terjadi akibat terganggunya musculoskeletal yang dapat memeranguhi semua organ tubuh dan tergolong sebagai penyakit autoimun progresif.

Gejala rematik pada ibu hamil

gejala rematik pada ibu hamil

Salah satu gejala rheumatoid arthritis pada ibu hamil adalah munculnya pembengkakan, nyeri, serta terganggunya aktivitas gerak. Selain itu, biasanya pasien juga akan mengalami demam hingga kelelahan sebelum berkembang menjadi peradangan dan pembengkakan pada sendi. Mengutip dari jurnal kesehatan berjudul “Rheumatoid Arthritis” (2021) menyatakan bahwa ada beberapa gejala dari rematik yang biasanya muncul pada penderitanya, di antaranya:

  • Pembengkakan pada area tangan dan kaki
  • Mengalami kerusakan pada tulang rawan
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Merasakan kekakuan pada otot-otot tangan dan kaki
  • Sakit saat bergerak

Namun, untuk mengetahui diagnosis yang tepat pada penyakit rematik sebaiknya selain melakukan pemeriksaan fisik lakukanlah pemeriksaan dengan dokter spesialis saraf.

Dampak rematik terhadap kehamilan

Tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab terjadinya rematik pada wanita hamil. Akan tetapi, beberapa ahli memercayai bahwa ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi salah satu penyebabnya seperti merangkum dari jurnal artikel kesehatan “Rheumatoid Arthritis and Pregnancy” Katherine K Temprano (2020) menyebutkan bahwa imun dan hormone berperan besar terhadap munculnya rematik pada ibu hamil. Sayangnya, penyakit rematik ini seringkali menjadi salah satu penghalang bagi ibu hamil untuk kembali beraktivitas, selain akibat dari rasa nyeri, rasa khawatir dan cemas pun menjadi alasan mengapa rematik ini menjadi momok bagi para wanita hamil. Apalagi, para ibu hamil biasanya cemas mengenai dampak yang timbul pada janin. Melansir dari artikel kesehatan Medical News Today (2013) menyatakan bahwa ada beberapa risiko komplikasi yang timbul akibat rheumatoid arthritis, seperti:

  • Preeklamsia

Komplikasi kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urin.

  • Persalinan premature

Menurut sebuah studi menyatakan bahwa penderita rematik pada ibu hamil berisiko melahirkan bayi prematur.

  • Melahirkan bayi dengan berat badan rendah

Wanita yang menderita rematik semasa kehamilan juga berisiko besar melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.

Baca juga:Yuk, Cari Tahu Perbedaan Cedera dan Trauma Pada Tulang!

Pengobatan

Melansir dari jurnal kesehatan Medical News Today (2021) menyatakan bahwa beberapa pengobatan yang wanita hamil konsumsi bisa berisiko membahayakan janin di dalam kandungan. Untuk mengetahui pengobatan yang tepat, segeralah melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis saraf berpengalaman di klinik Lamina Pain and Spine Center.

Baca juga: 4 Cara untuk Menjaga Tulang Belakang Tetap Sehat

Artikel Terkait