Tahukah Anda apa perbedaan MRI dan Rontgen dalam pemeriksaan medis? Jika menderita penyakit tertentu, dokter memerlukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis ataupun untuk mengamati progress pengobatan. Masing-masing pemeriksaan ini memiliki kegunaan yang berbeda. Seperti apa? Simak penjelasannya berikut ini.
Pemeriksaan MRI
Mengutip laman John Hopkins Medicine, MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah teknik pemindaian radiologi untuk pemeriksaan organ tubuh dengan menggunakan teknologi magnet, gelombang radio dan komputer. Teknologi ini berfungsi untuk menghasilkan gambar struktur tubuh manusia secara rinci dan mendalam. MRI berfungsi sebagai alat bantu diagnosis untuk dokter.
MRI memiliki tabung dengan magnet yang melingkar besar di sekelilingnya dan pasien akan berbaring pada tempat tidur untuk kemudian dimasukkan ke lubang magnet pada mesin. Setelah masuk, mesin akan membentuk medan magnet yang kuat dan menyesuaikan proton atom hydrogen yang terkena pancaran gelombang radio. Hasil pemeriksaan akan terdeteksi oleh bagian penerima dan komputer akan memproses informasi dengan menghasilkan gambar struktur dalam tubuh.
Pemeriksaan MRI bertujuan untuk menghasilkan gambar organ, saraf tulang belakang, pembuluh darah, jantung, tulang, sendi ataupun jaringan lunak secara detail. Prosedur MRI adalah salah satu cara yang lebih aman karena tidak memancarkan radiasi sehingga bisa diterapkan pada ibu hamil.
Kapan Anda Memerlukan Pemeriksaan MRI?
Dokter memerlukan MRI jika teknik pencitraan lain, seperti CT-Scan atau Rontgen tidak menghasilkan informasi yang cukup untuk menegakkan diagnosis, sehingga pasien belum bisa mendapatkan penanganan lanjutan.
MRI dapat digunakan untuk pemeriksaan berbagai kondisi berikut ini:
- Kerusakan atau penyumbatan pada pembuluh darah
- Kerusakan pada otak
- Kanker
- Penyakit jantung
- Infeksi tulang
- Multiple sclerosis
- Kerusakan sendi
- Gangguan atau kerusakan pada saraf
- Stroke
- Cedera sumsum tulang belakang
Pemeriksaan Rontgen
Rontgen atau X-Rays adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan radiasi untuk mengambil gambar pada tubuh seseorang. Rontgen menggunakan gelombang elektromagnetik yang bekerja dengan memindahkan radiasi frekuensi tinggi ke seluruh tubuh.
Sinar-X kemudian ditangkap pada gambar dan akan terlihat bagian tubuh yang berbeda. Hal ini karena adanya perbedaan warna pada gambar berdasarkan kepadatan bagian tubuh seseorang. Sinar-X menunjukkan warna putih untuk tulang dan warna yang gelap untuk paru-paru.
Umumnya, dokter menggunakan rontgen untuk mendiagnosa adanya masalah kesehatan dan gangguan organ lainnya untuk memantau kondisi kesehatan. Ada berbagai jenis rontgen dengan masing-masing fungsi yang spesifik, antara lain:
- Rontgen dada. Mengambil gambar jantung, paru, saluran pernafasan, tulang dada, ataupun tulang rusuk. Gambar menunjukkan bagian atas tulang belakang untuk mendiagnosis masalah paru, pernafasan ataupun jantung.
- Rontgen tulang belakang. Mengambil gambar tulang belakang untuk membantu menemukan penyakit pada tulang belakang, sendi atau bantalan tulang. Biasanya rontgen tulang belakang berfungsi untuk mendiagnosis masalah pada ruas tulang belakang, seperti skoliosis atau spina bifida.
- Rontgen anggota gerak. Umumnya berfungsi untuk mengambil gambar pada anggota gerak seperti tangan, kaki, lutut, tungkai atau pinggul. Dokter akan merekomendasikan jenis rontgen ini guna memeriksa adanya cedera atau trauma seperti patah tulang atau tulang bergeser, keropos tulang, dan radang sendi.
Jika Anda merasakan adanya gejala penyakit tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Anda bisa menghubungi dokter spesialis penyakit dalam kami di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Apabila memerlukan pemeriksaan penunjang, dokter kami akan merujuk ke ahli radiologi yang sesuai.
Baca juga: MRI Adalah Pemeriksaan Penunjang Medis
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/x-ray/about/pac-20395303
https://medlineplus.gov/xrays.html