Tahukah Anda apa saja gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita saraf kejepit? Saraf kejepit bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, namun ini merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani. Bagi Anda yang mengalami saraf kejepit, sebaiknya berhati-hati karena gejala yang muncul seperti rasa kebas atau nyeri yang menjalar bisa sangat mengganggu rutinitas sehari-hari.
Perhatikan Ciri-ciri Saraf Kejepit Ini
Terkadang gejala saraf kejepit muncul secara bertahap dan berawal dari rasa nyeri dengan intensitas ringan. Namun, semakin lama nyerinya bisa meluas ke area tubuh lainnya dan berlangsung sangat lama.
Ada ciri umum yang biasanya mengindikasikan jika Anda mengalami saraf kejepit, antara lain:
Muncul rasa nyeri dengan sensasi terbakar
Nyeri menjalar akibat tekanan pada saraf tulang belakang dapat menyebabkan sakit leher atau sakit punggung bawah yang terasa panas seperti terbakar
Kebas atau Mati Rasa
Kondisi ini terjadi akibat tekanan pada saraf tertentu yang dapat menghentikan/ mematikan rangsangan terhadap sensasi nyeri. Sehingga mengakibatkan Anda tidak bisa merasakan sentuhan, rasa nyeri, atau sensasi lainnya dalam posisi tertentu.
Melemahnya cengkeraman tangan
Ketika Anda terkena saraf kejepit leher, otot bahu, lengan dan pergelangan tangan juga ikut melemah. Hal ini karena otak tidak mampu lagi menerima rangsangan otot yang bereaksi. Melemahnya otot ini akan menyulitkan Anda dalam menggenggam, membawa benda, menulis atau melakukan aktivitas lainnya.
Nyeri seperti tertusuk jarum
Penderita saraf kejepit juga akan merasakan nyeri seperti tertusuk (parasthesia). Penyebabnya yaitu adanya gangguan antara sinyal saraf dan otak dalam menerima rangsangan.
Kesulitan berdiri dan berjalan
Otot dan sendi kaki yang melemah akan membuat Anda sulit bergerak seperti berdiri atau berjalan. Umumnya, hal ini terjadi pada penderita saraf kejepit di punggung bawah atau pinggang. Kondisi ini bisa semakin memburuk jika tidak segera mendapatkan pengobatan, dan berisiko sebabkan kelumpuhan.
Tidak bisa menahan buang air kecil
Ketika saraf menekan area punggung bawah, maka akan memengaruhi usus dan kandung kemih. Hal ini yang menyebabkan Anda sulit untuk mengontrol buang air kecil atau buang air besar.
Segera Periksakan Diri ke Dokter Ahli
Gejala saraf kejepit seringkali baru disadari saat sudah semakin parah. Untuk mencegahnya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di Lamina Pain and Spine Center.
Dokter kami akan memberikan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan radiologi, seperti MRI. Hasil MRI akan menunjukkan lokasi dan kondisi saraf yang tertekan. Selanjutnya, dokter akan memberikan pilihan pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan saraf kejepit.
Salah satu metode pengobatan tanpa operasi yang lebih minim risiko untuk saraf kejepit yaitu dengan St.Cox Catheter.
St.Cox Catheter yang berasal dari Korea ini merupakan teknik epidural dekompresi yang digunakan untuk meringankan gejala saraf kejepit. Prosedur ini bersifat minimal invasif yang bekerja dengan cara memasukkan kateter kecil ke dalam ruas tulang belakang dengan menargetkan area saraf yang terjepit. Kateter ini akan menghantarkan obat-obatan untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit.
Dengan tindakan ini, rasa nyeri hilang, Anda tak perlu rawat inap dan langsung bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Yuk, langsung konsultasi dengan dokter kami hanya di Lamina Pain and Spine Center! Hubungi Assistance Center Lamina di nomor 021-7919-6999 atau chat via whatsapp di 0811-1443-599.
Lamina Pain and Spine Center berlokasi di Mampang, Cibubur, Pulomas dan Kuningan. Layanan telekonsultasi juga tersedia bagi Anda yang terkendala jarak dan tidak bisa datang langsung ke klinik untuk memudahkan diagnosa lebih dini.
Baca juga: Nyeri Langsung Hilang! Ini Cara Baru Atasi Saraf Kejepit Pinggang