JAKARTA — Syaraf sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Maka ketika terjadi syaraf kejepit atau yang disebut Herniated Nukleus Pulposus (HNP) masalahnya kadang bukan sekadar rasa nyeri yang mengganggu. Tapi juga beberapa risiko bahaya syaraf kejepit lain yang harus dihindari.
Bagaimana Syaraf Kejepit Terjadi?
Di sepanjang tulang belakang, ada ruas-ruas tulang yang dibatasi dengan disk atau cakram sebagai bantalan tulang. Bantalan ini terdiri dua lapisan, lapisan dalam seperti jeli yang disebut nukleus pulposus dan bagian luar berbentuk serat yang disebut annulus fibrosis.
Disk ini mencegah benturan antara ruas tulang belakang saat manusia bergerak. Nah, HNP terjadi ketika lapisan terluar bocor dan bergeser ke luas posisinya. Penyebabnya bisa dari efek penuaan atau cedera.
Akibatnya tak ada cukup bantalan di antara ruas tulang. Ini saja sudah cukup menyakitkan dan menimbulkan peradangan. Belum lagi jika ada syaraf yang terjepit di antaranya.
HNP biasanya terjadi di lumbar, terutama di ruas tulang L4-L5 dan L3-L5. Ini adalah area paling bawah dan bisa jadi paling tidak fleksibel dibanding area lain.
Inilah Salah Saya Syaraf Kejepit
1. Sulit buang air
Syaraf-syaraf yang penting dan bertanggung jawab untuk berfungsinya dengan baik saluran ekskresi atau pembuangan pada manusia yang terhubung dengan tulang belakang dalam sekumpulan akar syaraf yang disebutcauda equina.
Syaraf-syaraf ini terletak di ujung bawah saraf tulang belakang di tulang belakang. Syaraf ini bisa rusak saat terjadi HNP di lumbal di tulang belakang. Disk atau bantalan antar ruas tulang belakang yang rusak membuat syaraf di sekitarnya terjepit. Inilah salah satu bahaya syaraf kejepit yang dikhawatirkan.
Ketika kumpulan syaraf cauda equina ini yang terkena maka akan ada risiko-risiko yang dirasakan pasien. Seperti kesulitan buang air kecil atau malah kesulitan menahan buang air.
University of Maryland Medical Center mengingatkan bahwa sindroma cauda equina bisa menyebabkan kerusakan yang permanen di syaraf perut bawah dan kandung kemih yang mengakibatkan masalah buang air kecil yang bisa jadi sulit diperbaiki.
2. Gangguan Sensori
Syaraf sensori yang menangkap berbagai perasaan di tubuh bagian bawah termasuk juga bagian dari cauda equina. Kerusakan di syaraf ini bisa menyebabkan rasa sakit atau kelihangan rasa di salah satu atau kedua kaki. Lokasi tepatnya di mana rasa nyeri terasa sangat bervariasi tergantung pada disk lumbar mana yang mengalami herniasi.
MayoClinic mengingatkan sindroma cauda equina juga berhubungan dengan hilangnya kemampuan sensori secara progresif di paha bagian dalam, paha belakang dan rektum. Kondisi ini disebut saddle anasthesia.
3. Otot Melemah
Ketika tekanan HNP mempengaruhi syaraf gerak dari cauda equina, impuls syaraf ke otot di paha, betis dan kaki bisa terhambat. Hasil akhirnya adalah otot kaki yang melemah.
Saat otot kaki melemah, penderita HNP bisa jadi tak bisa mengangkat kaki dengan benar saat berjalan. Pengidap mungkin jadi mengangkat kaki terlalu tinggi saat berjalan karena ingin mencegah gerakan menyeret kaki saat berjalan.
Jika tidak ditangani, tekanan pada syaraf di cauda equina bisa menyebabkan kelumpuhan, demikian penjelasan dari MayoClinic.
Untuk pemeriksaan dokter mungkin akan menggunakan X-ray, CT scan, MRI scan, atau discogram. Kombinasi pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan penyebab nyeri, rasa lemah, tak nyaman yang dirasakan penderita dan bahaya syaraf kejepit lainnya.
Apa Saja Penanganan HNP?
Penanganan HNP bisa beragam, mulai dari yang konservatif hingga pembedahan. Penanganan biasanya tergantung pada level bahaya syaraf kejepit, ketidaknyamanan yang dirasakan dan seberapa jauh disk meleset dari tempatnya.
Ada beberapa penderita yang setelah berkonsultasi dengan dokter mendapatkan manfaat dari program latihan fisik seperti peregangan dan penguatan otot punggung dan sekitarnya. Biasanya program ini ada kalanya disertai dengan pemberian obat pereda nyeri. Semua itu bisa dibarengi juga dengan menghindari diri dari kegiatan mengangkat beban berat da posisi yang bisa memicu rasa nyeri lagi.
Meski menghentikan banyak kegiatan fisik saat mengalami nyeri karena syaraf kejepit memang menggoda, tapi disarankan tidak dilakukan. Menghentikan kegiatan fisik akan membuat otot-otot menjadi lemah dan sendi-sendi menjadi kaku.
Sebaliknya usahakan untuk terus aktif bergerak, mulai dari melakukan stretching atau perenggangan hingga kegiatan low-impact seperti berjalan, bersepeda atau berenang.
Jika keluhan nyeri HNP tidak memberi respon yang baik pada pengobatan biasa yang bisa dijual bebas, dokter mungkin akan meresepkan obat yang lebih kuat, misalnya :
– Pereda ketegangan otot, pereda kejang otot.
– Pereda nyeri dari golongan narkotik.
– Obat-obatan nyeri syaraf.
– Dokter mungkin akan menyarankan pembedahan jika keluhan terus berlangsung selama enam minggu atau disk yang meleset mulai mempengaruhi fungsi otot.
Apakah HNP bisa dicegah?
HNP mungkin tak bisa dicegah. Tapi Anda bisa bisa mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko mengalami syaraf kejepit dengan beberapa cara ini :
1. Gunakan teknik yang aman mengangkat saat mengangkat benda berat di lantai. Yaitu dengan menekut lutut, bukan membungkuk dengan menekuk ruas-ruas tulang belakang.
2. Tetap jaga berat badan ideal.
3. Jangan duduk terlalu lama, sesekali bangun dan lakukan peregangan.
4. Lakukan olahraga yang menguatkan otot punggung, kaki dan perut. (berbagai sumber)