Saat ini ada beberapa pilihan obat untuk saraf kejepit yang bisa Anda beli di apotek, namun sebaiknya tetap sesuai anjuran dari dokter. Saraf kejepit seringkali menimbulkan gejala seperti kebas atau mati rasa, kesemutan, hingga melemahnya otot pada anggota tubuh yang terkena. Pemberian obat-obatan penghilang nyeri ini biasanya tergantung dari seberapa parah kondisi Anda dan apa penyebabnya.
Mengapa Saraf Bisa Terjepit?
Saraf kejepit biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada bagian punggung, leher kaku ataupun sakit yang menjalar hingga ke kaki. Kondisi ini terjadi ketika diskus atau cakram tulang belakang mengalami kebocoran, lalu menonjol atau menyembul keluar dan menekan saraf di sekitarnya. Penyebab umumnya yaitu karena cedera atau trauma saat berolahraga, mengangkat beban berat, postur tubuh yang salah, artritis, ataupun osteoartritis karena faktor usia tua.
Kondisi ini bisa terjadi di sepanjang tulang belakang hingga punggung bawah atau pinggang. Jika Anda mengalami saraf kejepit pada leher, maka rasa nyerinya bisa menjalar hingga ke bahu, lengan, ataupun tangan. Saraf kejepit dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu dengan perawatan sederhana di rumah ataupun obat penghilang nyeri. Namun, penanganan yang tepat diperlukan jika nyeri yang Anda alami berlangsung lebih lama dan berkepanjangan.
Lalu, seperti apa jenis obat-obatan untuk saraf kejepit? Berikut ini adalah beberapa jenis obatnya.
Obat anti-inflamasi non steroid
Jenis obat anti inflamasi non steroid (OAINS) ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri karena saraf kejepit. Misalnya, ibu profen atau parasetamol yang bisa Anda bei di apotek terdekat. Namun, penggunaan obat ini juga sebaiknya atas anjuran dokter. Dan jika nyeri tidak juga membaik dan semakin parah, dokter umumnya akan memberikan obat anti nyeri lain yang lebih kuat seperti opioid.
Kortikosteroid
Ini adalah salah satu terapi obat yang dokter sarankan. Pemberian kortikosteroid ini bertujuan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saraf dan bantalan sendi tulang belakang. Cara ini dapat meredakan nyeri akibat saraf kejepit dengan cepat.
Obat Anti Kejang
Untuk kasus saraf kejepit tertentu yang tidak juga membaik, dokter dapat meresepkan obat lainnya seperti obat anti kejang. Misalnya pregabalin dan gabapentin dan biasanya bersamaan dengan dengan obat anti depresan.
Obat Pelemas Otot
Dokter juga akan meresepkan muscle relaxant atau obat pelemas otot, seperti eperisone dan diazepam. Jenis obat ini bekerja untuk mengurangi kekakuan dan ketegangan otot akibat saraf kejepit yang Anda alami.
Terapi Penyembuhan Selain Obat Saraf Kejepit
Selain dengan pemberian obat-obatan tersebut, dokter juga akan menyarankan Anda untuk melakukan fisioterapi. Fisioterapi atau terapi fisik ini bertujuan untuk menguatkan dan meregangkan otot dan sendi pada anggota tubuh yang terkena saraf kejepit. Dengan berbagai latihan peregangan atau latihan fisik ringan lainnya, akan membantu mengurangi tekanan berlebihan pada saraf serta mengurangi nyeri.
Namun, jika dengan berbagai terapi tadi rasa nyeri akibat saraf kejepit Anda tetap kambuh dan memburuk, maka perlu penanganan yang tepat.
Tak harus dengan operasi, kini Lamina Pain and Spine Center dapat mengobati saraf kejepit dengan tindakan endoskopi PELD/ PSLD.
Endoskopi tulang belakang PELD ataupun PSLD adalah tindakan minimal invasif dengan luka sayatan hanya sekitar 7mm dan waktu tindakan yang relative singkat.
Ditangani langsung oleh dokter spesialis bedah saraf yang andal dan terpercaya, tindakan endoskopi untuk saraf kejepit ini lebih aman untuk dilakukan. Tanpa perlu rawat inap, pasien dapat langsung pulang ke rumah setelah observasi pasca tindakan dan bisa kembali beraktivitas.
Segeralah berkonsultasi dengan tim dokter di Klinik Lamina Pain and Spine Center untuk mendapatkan penanganan segera. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang endoskopi tulang belakang, Anda bisa menghubungi Care Line Officer pada nomor yang tertera di kontak website.
Semoga bermanfaat!
Baca juga: Ragam Jenis Pengobatan Saraf Kejepit