Cara mengatasi saraf kejepit berbeda, bergantung dari kondisi yang pasien rasakan. Kondisi saraf terjepit banyak terjadi pada area punggung ataupun leher. Saraf kejepit menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dan kelemahan pada titik tubuh tertentu.
Penyakit saraf terjepit bisa terjadi pada siapa saja. Hal ini bisa karena aktivitas harian yang memicu terjadinya saraf terjepit, seperti, cedera karena olahraga, sering mengangkat beban berat serta salah dalam posisi tidur dan duduk. Selain itu, kecelakaan saat berkendara, kondisi degenerasi pada tulang belakang dan juga pertumbuhan tulang yang bisa menekan pada saraf bisa menjadi penyebabnya.
Penderita saraf terjepit bisa merasakan kesemutan, lemah, dan juga nyeri pada area yang terkena. Kondisi nyeri akan semakin parah saat pasien menggerakan sendi dan rentang gerakan yang semakin berkurang. Kasus saraf terjepit membutuhkan perawatan medis yang cukup serius. Namun, pada kondisi yang cukup ringan, saraf terjepit bisa hilang dengan sendirinya dan pasien kembali bisa beraktivitas dengan normal.
Cara mengatasi saraf kejepit dengan melakukan olahraga
Pasien saraf terjepit bisa melakukan olahraga ringan/peregangan untuk meredakan nyeri sekaligus melatih gerak tubuh. Terapi fisik melalui olahraga bisa membantu meringankan nyeri, baik karena cedera olahraga ataupun setelah prosedur bedah. Saat mengalami saraf terjepit tentunya tidak bisa melakukan berbagai jenis olahraga yang sebelumnya biasa dikerjakan. Namun, untuk melakukan terapi saraf kejepit ini sebaiknya berdasarkan bimbingan dokter untuk menghindari risiko kondisin yang semakin parah kemudian hari.
Mengutip dari Healthline (2021), terdapat cara mengatasi saraf kejepit dengan olahraga, seperti:
1. Gerakan stretch trapezius
Gerakan ini menargetkan otot pada bagian belakang leher untuk menghilangkan nyeri karena saraf tertekan. Berikut langkah sederhana melakukan gerakan stretch trapezius:
- Selipkan bagian tangan kanan ke bawah paha kanan,
- Kemudian gunakan tangan kiri untuk memiringkan bagian kepala ke kiri,
- Tahan dan lakukan posisi ini selama kurang lebih 30 detik.
2. Gerakan stretch posterior
Gerakan ini bisa kamu lakukan dengan bantuan alat sederhana seperti kain lipat atau handuk. Bertujuan untuk menargetkan area pada leher dan memperbaiki postur tubuh. Berikut langkah sederhana melakukan gerakan stretch posterior:
- Pegang kain atau handuk dengan menggunakan kedua tangan lalu letakkan pada belakang kepala,
- Gunakan handuk sebagai penahan dan gerakkan kepala ke bagian belakang.
- Saat posisi mengangguk, tahan posisi ini selama minimal 3 detik.
3. Gerakan chin tuck
Gerakan ini bermanfaat untuk memfokuskan bagian leher dan membantu memperbaiki postur tubuh. Berikut langkah sederhana melakukan gerakan chin tuck:
- Letakkan kedua jari pada bagian dagu,
- Dorong kari ke bagian bawah lalu gerakkan ke arah leher,
- Tahan selama beberapa detik sebelum dilepaskan.
4. Gerakan head turns
Gerakan ini bermanfaat untuk meningkatkan rentang gerak leher yang terbatas akibat penyakit saraf terjepit. Berikut langkah sederhana melakukan gerakan head turns yang bisa kamu lakukan:
- Luruskan kepala serta leher hingga menghadap ke arah depan,
- Putarkan kepala ke bagian kanan secara maksimal,
- Kemudian tahan posisi ini dalam durasi 5 hingga 10 detik,
- Secara bergantian pada posisi yang lainnya.
5. Gerakan shoulder rolls and shrugs
Gerakan ini berfungsi untuk meredakan ketegangan dan nyeri pada bagian leher serta bahu. Kamu bisa melakukan gerakan shoulder rolls and shrugs dengan cara sederhana seperti:
- Angkat tulang belikat ke posisi atas,
- Kemudian gulingkan kembali pada posisi awal,
- Lakukan sebanyak 5 hingga 5 kali lalu lakukan secara bergantian.
Berikutnya untuk mengangkat bagian bahu, kamu bisa mulai dengan posisi berdiri, lalu melakukan gerakan berikut:
- Jaga kedua lengan agar tetap lurus di samping tubuh,
- Gerakkan bahu dengan cara memutar,
- Putar secara berlawanan untuk bisa kembali ke posisi awal.