frozen shoulder, ini cara mencegahnya

Frozen Shoulder, Begini Cara Mencegahnya!

Frozen shoulder atau penyakit adhesive capsulitis umumnya bisa muncul secara tiba-tiba dan bisa membaik secara bertahap dengan sendirinya. Namun saat terjadinya masalah ini, tiap orang memiliki reaksi tubuh yang berbeda. 

Sebenarnya belum ada yang mengetahui secara pasti penyebab frozen shoulder. Namun beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini seperti dikutip dari Cleveland Clinic,(2020): 

  1. Wanita berusia lebih dari 40 tahun, 
  2. Lansia,
  3. Orang yang memiliki riwayat penyakit sistemik seperti, parkinson, diabetes, penyakit jantung, tuberkulosis, dan gangguan hormon tiroid. 
  4. Mengalami penyakit imobilitas seperti kesulitan bergerak dalam waktu yang lama akibat penyakit stroke, penyembuhan pasca operasi, akibat patah tulang hingga cedera ataupun kecelakaan pada bagian sekitar bahu. 

Gejala penyakit frozen shoulder

frozen shoulder

Penyakit ini bisa mengganggu penderita yang mengalaminya. Berikut beberapa contoh kesulitan yang penderita frozen shoulder alami saat nyeri menyerang:

  1. Kesulitan menggunakan pakaian, 
  2. Mengalami kesulitan saat enyisir rambut, 
  3. Sulit menggunakan pakaian dalam, 
  4. Mengalami kesulitan menggaruk punggung, 
  5. Ataupun meraih barang yang tinggi. 

Penyakit ini umumnya mengalami tiga tahap selama beberapa bulan. Melansir dari Challoumas (2020), Comparison of Treatments for Frozen Shoulder – A Systematic, berikut tahapan penyakit frozen shoulder yang perlu kamu waspadai: 

-Tahapan satu atau freezing stage

Pada tahapan satu, atau tahapan awal penderita akan mengalami nyeri saat sendi bahu digerakkan. Kondisi ini membuat terbatasnya pergerakan sendi. Pada tahapan satu, umumnya biasanya berlangsung selama 6 hingga 9 bulan. 

-Tahapan kedua atau frozen stage 

Pada tahapan kedua penderita akan lebih terasa ringan dan nyeri berkurang. Namun sendi bahu terasa kaku dan sulit bergerak. Pada tahapan kedua, umumnya berlangsung 4 bulan sampai 1 tahun. 

-Tahapan ketiga atau thawing stage 

Pada tahapan ketiga penderita akan semakin merasakan perubahan yang baik pada bahu dan nyeri semakin hilang. Pada tahapan ketiga, umumnya berlangsung pada bulan ke 6 hingga mencapai 2 tahun. 

Para penderitanya sering merasakan nyeri tiba-tiba saat malam hari. Kondisi ini mempengaruhi kualitas tidur dari para penderita. 

Baca juga: Postur Bungkuk, Apakah Bisa Diobati?

Pengobatan penyakit frozen shoulder

Terdapat beberapa metode penyembuhan penyakit frozen shoulder, seperti melansir dari Healthline (2021): 

-Menggunakan obat-obatan 

Penderita akan mendapatkan obat-obatan dari dokter untuk meredakan nyeri peradangan. Beberapa obat yang biasanya dokter berikan seperti, ibuprofen, aspirin, dan juga sodium naproxen. Namun pada kondisi yang cukup serius dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid pada area bahu yang bermasalah. 

-Metode fisioterapi 

Penderita frozen shoulder bisa menggunakan metode fisioterapi sebagai cara penyembuhan. Dengan metode fisioterapi, penderita akan diajarkan gerakan-gerakan sederhana yang bisa mempercepat proses penyembuhan. Namun, penderita perlu disiplin menjalankan metode fisioterapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Saat metode fisioterapi berlangsung, penderitanya biasanya akan melakukan transcutaneous electrical nerve stimulation atau TENS atau terapi listrik. Terapi ini akan mengantarkan aliran listrik melalui arus kecil elektroda yang menempel pada kulit. Tindakan ini bertujuan untuk menghambat impuls pada saraf yang bisa menimbulkan nyeri.

Pada kondisi yang masih cukup ringan, penderita bisa mengompres area bahu menggunakan air dingin selama 15 menit dalam sehari. Metode sederhana ini juga bisa mengurangi rasa nyeri yang terjadi pada bagian bahu. 

Mencegah penyakit frozen shoulder

Bagi penderita frozen shoulder sebaiknya rutin menggerakan lengan saat proses pemulihan. Jika mengalami kesulitan, maka pasien bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui solusi yang efektif untuk mempertahankan jangkauan pada gerak bahu. 

Misalnya pada pasien yang mengalami stroke, maka sebaiknya juga menjalankan fisioterapi. Fisioterapi bertujuan untuk menguatkan sendi dan bahu bagian tubuh lain yang terdampak. 

Baca juga: Cara Menangani Kaki Terkilir Dengan Metode Sederhana

Artikel Terkait