Endoskopi tulang belakang merupakan salah satu metode terbaru dalam pengobatan masalah saraf kejepit atau Hernia Nukleous Pulposus (HNP). Masalah saraf kejepit ini terjadi akibat adanya gangguan pada ruas-ruas tulang belakang, di mana bantalan tulang keluar dari ruas tulang, sehingga menyebabkan saraf sekitarnya menjadi terjepit oleh bantalan tersebut. Kondisi ini dapat terjadi akibat aktivitas sehari-hari, kelainan tulang, hingga akibat cedera atau terjatuh. Mengutip dari jurnal kesehatan berjudul “HERNIA NUCLEUS PULPOSUS” Universitas Hassanudin, Makassar (2016) menyebutkan bahwa setidaknya 2% dari jumlah populasi di dunia menderita saraf kejepit.
Baca juga: Catat, Ini 5 Pantangan Untuk Pasien HNP Saraf Kejepit
Berbahayakah saraf kejepit?
Mengutip dari artikel kesehatan Healthline (2020) menyebutkan bahwa HNP/saraf kejepit yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Maka, bisa menimbulkan risiko kerusakan saraf permanen. Pada kasus yang lebih parah, bahkan saraf kejepit dapat memotong impuls saraf. Sehingga, menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya. Untuk itu, saraf kejepit bukanlah gangguan kesehatan yang bisa kamu sepelekan. Ada beberapa gejala saraf kejepit yang biasanya muncul pada penderitanya, di antaranya:
- Merasakan nyeri yang dapat terjadi di leher, punggung, hingga pinggang.
- Kebas atau kesemutan pada area bahu, lengan, tangan, hingga kaki.
- Memiliki masalah/kesakitan ketika mencoba menggerakan tulang belakang.
- Merasakan melemahnya otot-otot di beberapa bagian tubuh.
Gejala di atas biasanya menimbulkan rasa sakit yang hebat, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Untuk itu, segeralah untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf agar masalah saraf kejepit yang penderita alami bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Pengobatan saraf kejepit
Meskipun bukan menjadi pengobatan utama dalam mengatasi saraf kejepit. Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah, pengobatan pada saraf kejepit biasanya harus melakukan operasi tindakan bedah. Pada bedah konvensional, tindakan dilakukan dengan melibatkan sayatan kurang lebih 2 cm pada tulang belakang. Padahal, menurut dari dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS seorang dokter spesialis bedah saraf menyebutkan bahwa semakin besar sayatan yang dilakukan maka akan semakin besar risiko kerusakan jaringan yang terjadi. Selain itu, proses penyembuhan pada operasi konvensional ini pun tergolong lama, pasien biasanya harus beristirahat total selama berbulan-bulan. Sebagai solusi untuk mengatasi saraf kejepit, maka hadirlah endoskopi tulang belakang sebagai metode minimally invasive surgery atau tindakan bedah minim sayatan.
Endoskopi tulang belakang dan kelebihannya
Ada beberapa kelebihan dari endoskopi tulang belakang dari metode bedah lainnya, di antaranya:
- Metode monoportal artinya, hanya membutuhkan satu bekas sayatan pada tubuh pasien untuk mengatasi saraf kejepit
- Luka sayatan tak lebih dari 1 cm
- Minim perdarahan dan minim risiko
- Penyembuhan cepat dan bisa langsung beraktivitas.
Selain itu, dr.Mahdian Nur Nasution seorang dokter spesialis bedah saraf juga menyebutkan bahwa, hingga saat ini endoskopi tulang belakang seperti (PELD) Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy dan (PSLD) Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression merupakan metode yang memiliki tingkat keberhasilan paling tinggi yaitu di antara metode lainnya. Endoskopi tulang belakang tersedia di klinik Lamina Pain and Spine Center, alat yang ada di klinik Lamina merupakan salah satu alat unggulan dari Jerman yang hanya tersedia satu-satunya di Indonesia, yaitu di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Untuk informasi lebih lanjut mengenai biaya, lokasi, hingga jadwal tindakan silakan untuk menghubungi nomor 08111443599 dengan layanan pesan menggunakan Whatsapp.
Baca juga: Latihan Peregangan Ini Efektif Dapat Mengatasi Nyeri Pinggang!