Ada berbagai cara untuk mengetahui jika Anda terkena saraf kejepit atau tidak. Salah satunya adalah dengan memerhatikan rasa nyeri yang berkepanjangan dan berlangsung cukup lama, hingga berbulan-bulan. Nyeri yang tidak juga membaik dan menjalar ke luar hingga ke area kaki bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami saraf kejepit.
Saraf Kejepit dan Penyebabnya
Menurut pakar nyeri dan tulang belakang di Klinik Lamina Pain and Spine Center, dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, mengungkapkan bahwa saraf kejepit bisa terjadi di segala usia, dan bukan hanya orangtua (lansia). Saraf kejepit atau dalam istilah medisnya yaitu hernia nukleus pulposus (HNP) adalah suatu kondisi ketika jaringan di sekitar saraf seperti otot, tulang, tulang rawan ataupun tendon memberikan tekanan berlebih pada saraf di sekitarnya.
Bantalan atau cakram pada tulang belakang memiliki bagian tengah yang lembut seperti gel dan lapisan luar yang lebih kokoh. Seiring pertambahan usia, lapisan luar tersebut melemah dan bisa rusak atau retak. Cakram ini akhirnya mendorong keluar melalui celah yang rusak tadi dan menekan saraf tulang belakang sehingga terjadilah saraf kejepit.
Pada sebagian orang, saraf kejepit bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah, biasanya dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit ini.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan saraf kejepit, yaitu antara lain:
- Pertambahan usia
- Melakukan gerakan berulang dan terus menerus
- Obesitas atau berat badan yang berlebih
- Pernah mengalami cedera saat berolahraga atau trauma akibat terjatuh
- Sering mengangkat beban berat
- Ketegangan akibat gerakan tiba-tiba seperti membungkuk atau memutar badan
- Menderita rheumatoid arthritis
- Adanya kelainan pada struktur tulang belakang
Apa Saja Gejalanya?
Tidak semua orang merasakan adanya gejala berat saat menderita saraf kejepit. Tekanan pada saraf akan membuat tubuh bereaksi terhadap rasa nyeri pada bagian tubuh yang terkena.
Jika Anda merasakan gejala-gejala tertentu, maka bisa jadi Anda terkena saraf kejepit. Berikut ini adalah gejala umum yang sering timbul, antara lain:
- Kebas atau mati rasa pada area tubuh yang terkena saraf kejepit
- Timbul sensasi rasa seperti terbakar atau rasa nyeri yang menjalar ke luar
- Terasa seperti tertusuk jarum dan kesemutan (parestesia)
- Kelemahan pada otot-otot di bagian tubuh yang terkena sehingga menyebabkan penurunan kemampuan Anda dalam bergerak.
Intensitas rasa nyeri pada kaki atau bahu biasanya semakin meningkat saat Anda melakukan gerakan tertentu. Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghindari melakukan aktivitas berat yang malah bisa membebani tulang belakang dan meningkatkan risiko keparahan saraf kejepit.
Ada kalanya, sakit pada tulang belakang hanya merupakan sakit punggung biasa. Dengan beristirahat, biasanya nyeri punggung ini akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika Anda sudah merasakan kesemutan, kaku, hingga rasa nyeri yang menjalar sampai ke luar hingga ke bagian kaki, bisa menjadi tanda Anda memang terkena saraf kejepit.
Untuk memastikan jika Anda terkena saraf kejepit, sebaiknya segera ke dokter dan lakukan pemeriksaan secepatnya.
Cara Mengetahui Anda Terkena Saraf Kejepit
Terkadang, nyeri yang Anda rasakan bukan merupakan gejala dari saraf kejepit. Sebab, bisa jadi itu hanyalah nyeri otot atau nyeri sendi biasa karena gejalanya hampir sama. Namun, jika gejala menetap dan tak kunjung membaik, maka Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Hal ini merupakan cara Anda mengetahui apakah mengalami saraf kejepit atau ada penyakit lainnya. Dokter akan membantu dalam melakukan diagnosa agar pengobatannya pun tepat dan sesuai dengan gejala penyakit.
Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan riwayat penyakit dan kesehatan Anda. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh terutama pada bagian yang terkena. Untuk menegakkan diagnosis, dokter juga akan merekomendasikan tes pemeriksaan penunjang, seperti Rontgen, CT-Scan, ataupun MRI.
Setelah dokter mendiagnosa penyakit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit, yaitu:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter, seperti aspirin, ibuprofen, ataupun kortikosteroid oral.
- Injeksi steroid untuk mengurangi pembengkakan, namun biasanya Anda akan mengalami radang sebelum proses penyembuhan
- Melakukan rehabilitasi medis yang dibantu oleh fisioterapis ahli dalam melakukan latihan, guna memperkuat dan meregangkan otot-otot pada tubuh.
- Tindakan operasi bila saraf kejepit tidak juga pulih dalam beberapa minggu atau bulan.
Anda bisa berkonsultasi dengan tim dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Dokter kami akan melakukan penanganan saraf kejepit dengan metode pengobatan terbaik seperti endoskopi tulang belakang seperti PSLD, PELD ataupun PECD. Dengan teknologi Joimax dari Jerman, saraf kejepit bisa sembuh dan Anda bisa beraktivitas kembali.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai saraf kejepit dan pengobatannya, Anda bisa menghubungi Care Line Officer Lamina pada nomor kontak yang tertera.
Baca juga: Penanganan Saraf Kejepit Tanpa Operasi dengan Laser PLDD