dislokasi rahang

Kebiasaan Sederhana Penyebab Dislokasi Rahang

Dislokasi rahang bisa tidak sengaja terjadi karena aktivitas sederhana. Hal ini juga bisa terjadi karena tertawa secara berlebihan. Tertawa memang aktivitas sederhana untuk merasakan lebih bahagia. Hal ini karena dengan tertawa kamu bisa mengurangi stres yang dan rasa sakit. Namun, sebaiknya saat tertawa kamu tidak berlebihan. Tertawa secara berlebihan bisa menyebabkan rahang bergeser. 

Dislokasi rahang akibat tertawa 

Secara alamiah, ketika kita melihat sesuatu hal yang lucu maka ekspresi yang muncul adalah tertawa. Tertawa adalah reaksi saat seseorang merasa terhibur dan merasa bahagia karena satu hal. Meskipun tertawa menyehatkan, namun kamu tetap perlu berhati-hati untuk tidak tertawa secara berlebihan atau bahkan terbahak-bahak dengan kencang. 

Dalam suatu kasus di Tiongkok, melansir laman Live Science (2021), seorang wanita mengalami pergeseran rahang akibat tertawa terlalu kencang. Terjadinya pergeseran posisi pada sendi rahang dari tulang tengkorak dalam istilah medis adalah dislokasi rahang. Akibat kejadian ini, wanita tersebut tidak bisa menutup mulutnya dan mengakibatkan air liurnya terus keluar. 

Secara sederhana, sendi pada rahang berfungsi seperti engsel pada pintu yang menghubungkan bagian rahang bawah dengan tulang tengkorak. Hal ini membuat rahang bergerak ke atas, ke bawah, samping kiri dan juga kanan, sehingga mempermudah gerak saat berbicara dan juga mengunyah. 

Namun, penyebab dislokasi rahang tidak hanya akibat tertawa kencang. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat menguap terlalu lebar, menggigit sesuatu yang keras dan membuat mulut penuh, akibat terjadinya kecelakaan, hingga efek samping dari prosedur perawatan gigi. 

Yang terjadi saat dislokasi rahang 

Saat sendi pada rahang bergeser, gejala yang penderita alami tidak hanya kesulitan menutup mulut saja. Penderita dislokasi rahang juga akan mengeluarkan air liur secara terus menerus. Selain itu beberapa gejala lain yang sering terjadi, seperti dikutip dari Healthline (2021): 

  1. Muncul nyeri pada rahang dan menjalar hingga ke wajah, 
  2. Rahang terasa kaku dan juga sulit bergerak, 
  3. Prognathism atau kondisi gigi bagian depan dan juga bagian bawah menjadi lebih maju daripada gigi bagian atas. 
  4. Rahang pada bagian bawah tidak sejajar dengan bagian atas. 

Dikutip dari Healthline (2021), kondisi rahang yang bergeser bisa mengganggu kegiatan makan dan juga tidur. Oleh karena itu pada penderita dislokasi rahang, perlu melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan terbaik. 

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Kaki Bengkok Pada Bayi!

Mengatasi dislokasi rahang akibat tertawa berlebihan 

dislokasi rahang

Dilansir dari Medical News Today (2021), saat terjadi masalah seperti ini dokter akan melakukan perawatan manual untuk mengembalikan posisi rahang menjadi lebih baik dan normal. Pada prosedur ini, dokter akan meletakkan ibu jari pada gigi geraham bawah sebelah kiri dan juga kanan. Kemudian, pada jari lainnya akan berada di luar mulut tepat pada rahang. Selanjutnya dokter akan menggenggam serta serta mendorong rahang bagian bawah yang terbuka untuk bisa menutup kembali.  

Pada kondisi yang cukup serius , yang penyebabnya adalah akibat tertawa terlalu kencang memerlukan pemasangan perban barton untuk penyembuhan. Perban ini akan melilit area sekitar rahang dan juga kepala. Tujuannya untuk membatasi gerakan rahang agar tidak kembali bergeser. 

Perawatan dengan metode ini akan memakan waktu selama beberapa hari. Berikutnya untuk mengurangi rasa sakit, penderita akan mendapatkan resep obat pereda nyeri yang dokter sarankan. Selain itu juga penderita dislokasi rahang bisa mengompres area nyeri dengan air dingin selama 10 menit tiap 2 jam. 

Penderita dislokasi rahang juga sebaiknya mengonsumsi makanan yang lunak seperti bubur. Selain itu selama proses penyembuhan, sebaiknya tidak menguap terlalu lebar atau menghindari aktivitas mengunyah permen karet. Penderita dislokasi rahang juga perlu melakukan pemeriksaan dengan dokter secara rutin sampai mendapatkan hasil yang efektif dan rahang kembali normal. Sebaiknya setelah sembuh total, penderita menghindari aktivitas yang bisa membuat timbulnya kembali nyeri dan dislokasi rahang. 

Baca juga: Manfaat Fisioterapi Pada Gangguan Saraf Alzheimer 

Artikel Terkait