Cedera lutut ACL atau anterior cruciate ligaments merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang terjadi pada ligamen lutut anterior yang meregang berlebihan atau mengalami robekan. Ligamen ACL merupakan salah satu ligamen utama pada bagian lutut yang berfunsi sebagai penstabil gerakan tulang.
Cedera yang terjadi penyebabnya bervariasi. Namun, biasanya akibat dari perubahan arah mendadak pada persendian lutut. Saat ini terjadi biasanya akan terdengar bunyi yang diikuti dengan rasa nyeri dan bengkak.
Apa saja gejala dari cedera lutut ACL?
1. Terdengar bunyi saat cedera terjadi
Ketika cedera terjadi, penderita biasanya dapat mendengar bunyi “pop” dari area lutut. Jika suara itu tidak terdengar, setidaknya penderita bisa merasakan adanya pergeseran pada sendi lututnya.
2. Ketidakstabilan lutut
Ligamen anterior yang terdapat pada lutut penting untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan sendi lutut. Saat terjadinya cedera, sendi pada lutut akan menjadi tidak stabil.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan tubuh terasa tidak seimbang. Sendi pada lutut, kemudian cenderung mengalami kerusakan. Biasanya, gerakan memutar secara mendadak berpotensi menyebabkan terjadinya kondisi ini.
3. Pembengkakan dan rasa sakit
Saat robekan pada sendi terjadi, maka bisa mengakibatkan pembengkakan beberapa waktu kemudian. Hal ini kemungkinan penyebabnya karena adanya pendarahan dalam lutut.
Lalu, pembengkakan akan disertai dengan rasa sakit yang hebat sehingga tubuh tidak bisa berkativitas. Tapi, terkadang tingkat rasa sakit setiap orang akan berbeda-beda, bergantung pada seberapa parahkah kerusakan yang terjadi pada ligamen lutut.
Bila mengalami gejeala tersebut, segera periksakan diri dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa saja yang bisa menjadi faktor risiko cedera lutut ACL?
1. Jenis kelamin perempuan
Perempuan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami cedera pada ligamen lutut daripada laki-laki. Hal ini karena tubuh perempuan memiliki anatomi yang berbeda dengan laki-laki.
Paha ujung perempuan lebih sempit dari tulang paha laki-laki. Sehingga sat menggerakkan lutut, ujung tulang paha yang sempit bisa menjepit dan melemahkan ligamen.
Lebih lanjut, perempuan memiliki panggul yang lebih lebar dari laki-laki yang bisa menyebabkan tulang paha dan tulang kering bertemu pada sudut tertentu. Sudut inilah yang bisa menyebabkan ligamen lutut rentan alami cedera.
2. Olahraga tertentu
Atlet olahraga tertentu, terutama yang memiliki intensitas tinggi seperti sepak bola, futsal, basket, ski, dan senam, lebih rentan mengalami cedera pada bagian lutut.
3. Tidak melakukan pemanasan
Melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga atau aktivitas berat adalah suatu hal yang wajib Jika tidak, risiko mengalami cedera ACL lebih tinggi.
4. Penggunaan sepatu yang tidak sesuai
Apabila memilih sepatu yang salah, lebih rentan mengalami cedera karena sepatu yang kenakan tidak dapat mendukung pergerakan tubuh dengan sempurna.
5. Kondisi ligamen yang lemah
Beberapa orang mungkin terlahir dengan kondisi ligamen yang lemah sehingga tubuh lebih rentan mengalami cedera, terutama pada lutut.
Bagaimana cara mendiagnosis cedera lutut ACL ?
Mendiagnosis adalah tugas dokter, jadi sebaiknya jika mengalami gejala atau keluhan segera periksakan diri ke dokter.
Dokter kemungkinan akan melakukan beberapa tes, seperti MRI, Lachman, Drawer, dan USG.
Bagaimana cara menanganginya?
Metode RICE ( Rest, Ice, Compression, Elevation)
- Rest atau istirahat sangat penting bagi tubuh sehingga lutut tidak menahan beban tubuh terlalu lama
- Ice atau es: Kompres es batu untuk mengompres lutut Anda selama 20 menit setiap dua jam.
- Compression atau kompresi (tekanan): perban bagian sekitar lutut
- Elevation atau elevasi (pengangkatan) : berbaring dan letakkan lutut dengan ketinggian melebihi kepala
Non- bedah
- Bracing
- Terapi fisik
Bedah
Operasi dilakukan dengan tujuan merekonstruksi ACL. Pertama-tama, dokter bedah akan mengangkat ligamen yang rusak kemudian menggantinya dengan tendon dari salah satu bagian tubuh pasien. Pergantian jaringan ini disebut dengan graft.