Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center
Syaraf terjepit di pinggang tidak boleh kamu sepelekan

Kenali Tanda Tanda Saraf Kejepit di Punggung

Tanda saraf kejepit di punggung paling umum adalah munculnya rasa nyeri. Sebagian besar penyakit saraf kejepit atau dalam istilah medis HNP dapat sembuh dengan sendirinya. Namun jika nyeri masih berlangsung sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan gejala pada pasien.

Tanda saraf kejepit di punggung atau HNP lumbal ini bisa menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut:

  • Sakit  punggung bagian bawah atau bagian tulang ekor yang bisa semakin memburuk saat bergerak
  • Nyeri tertusuk area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai
  • Kesemutan atau lemah otot pada bagian tungkai

Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal ternyata  juga bisa menyebabkan penderitanya tidak dapat mengontrol untuk menahan buang air kecil. Periksakan ke dokter bila nyeri punggung tak kunjung hilang, menjalar ke tungkai, atau menyebabkan kesemutan serta lemah otot pada tungkai.

Apa saja saraf kejepit di punggung?

Penyebab saraf kejepit di punggung adalah  melemahnya jaringan pada bantalan tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, kelenturan pada bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan alami cedera. Selain itu, juga bisa terjadi akibat seseorang terjatuh atau mengalami benturan pada tulang belakang, sehingga tulang belakang bergeser (spondylolisthesis).

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu:

  • Ada keluarga dengan riwayat saraf kejepit
  • Obesitas berat badan berlebih
  • Angkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah
  • Lakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang
  • Kebiasaan merokok

Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Mendiagnosis HNP hanya bisa dilakukan oleh dokter. Saat penderita melakukan pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala yang pasien alami dan aktivitas apa saja yang  pasien lakukan sebelum munculnya gejala. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pada saraf. Pemeriksaan saraf  dengan cara mengukur kekuatan dan refleks otot, serta kemampuan bagian tubuh dalam merasakan rangsangan.

Bila dokter mencurigai pasien mengalami HNP, selanjutnya pasien  akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti MRI  untuk mencari penyebab dari nyeri punggung.

Bagaimana cara penanganan saraf kejepit di punggung?

Sebagian besar pasien bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Selama periode tersebut, pasien perlu banyak beristirahat dan menghindari aktivitas yang berat. Namun, bukan berarti pasien tidak boleh bergerak sama sekali. Justru pasien perlu bergerak agar sendi dan otot tidak kaku. Pasien juga bisa mengurangi nyeri dengan melakukan kompres dingin dan/atau hangat pada area yang sakit. Bila tanda saraf kejepit di punggung belum mereda, periksakan ke dokter.

Dokter bisa melakukan beberapa tindakan penanganan berdasarkan kondisi pasien, seperti:

  • Pemberian obat-obatan
  • Fisioterapi

Baca Juga: Nyeri Punggung Hilang dengan Fisioterapi di Lamina Pain and Spine Center

Namun jika selama 3 bulan pengobatan tersebut belum menunjukkan hasil yang baik, pasien akan dianjurkan untuk melakukan tindakan medis yang serius, yaitu dengan pembedahan.

Apa yang terjadi jika terlambat mendapat penanganan?

Jika terlambat mendapatkan penanganan yang tepat, selain dapat menyebabkan rasa nyeri yang kian memburuk tapi juga bisa menyebabkan komplikasi lain, seperti:

  • Inkontinensia urine dan inkontinensia tinja
  • Hilang sensasi pada area sekitar dubur dan paha bagian dalam
  • Kerusakan saraf permanen yang menyebabkan kelumpuhan
  • Sindrom Cauda Equina

Bagaimana cara mencegah saraf kejepit di punggung?

Meski kejadian saraf kejepit punggung  tidak selalu dapat dicegah, tapi kamu bisa mengurangi risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit satu ini, seperti:

  • Berolahraga secara rutin, terutama olahraga yang bisa membantu menguatkan otot serta sendi tungkai dan punggung, seperti  berenang
  • Menjaga postur tubuh yang baik saat duduk, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar
  • Mempertahankan berat badan  ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang, seperti yang terjadi pada penderita obesitas
  • Berhenti merokok, karena kandungan dalam rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang
  • Lakukan peregangan saat sudah duduk terlalu lama

Artikel Terkait