Faktor Yang Menyumbang Keberhasilan Operasi HNP Atau Saraf Kejepit

JAKARTA — Nyeri punggung adalah keluhan yang umum terjadi. Anda tak sendiri, karena diperkirakan tiap orang sekali dalam hidupnya pernah mengalaminya. Penyebabnya juga bermacam-macam. Namun begitu diagnosis mengalami nyeri karena Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf kejepit, banyak yang merasa seakan dunia runtuh. Karena yang dibayangkan adalah proses pengobatan yang memakan waktu yang lama dan banyak biaya. Belum lagi pertanyaan menghantui terkait keberhasilan operasi HNP ini.

Padahal tak harus demikian. Di Klinik Lamina Pain and Spine Center, Anda bisa mendapatkan banyak pilihan layanan kesembuhan paling mutakhir dengan efek negatif paling minimal. Dengan keberhasilan operasi HNP diatas 90%.

Kata kunci utamanya adalah terapi prosedur minimal invasif yang terdiri mulai dari Percutaneous Endoscopy Lumbar Discectomy (PELD), Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD), Radiofrekuensi Ablasi (RF) dan  Injeksi Intra Artikular. Baik RF dan injeksi dilakukan untuk meredakan nyeri pada kasus yang tidak terlalu berat.

Keberhasilan Operasi HNP PLDD Hingga PELD

Sementara keuntungan Percutaneous Endoscopy Lumbar Discectomy (PELD) maupun Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD), di antaranya sayatan atau luka bekas operasi yang minimal, recovery pasca tindakan cepat, efek samping/ komplikasi paska tindakan ringan, tanpa membutuhkan rawat inap.

PLDD lebih dikenal sebagai teknologi laser untuk HNP. “Sebagai teknologi minimally invasive, laser disektomi dapat dilakukan secara rawat jalan. Keunggulan lainnya, pasien terbebas dari sindrom nyeri paska operasi, lebih hemat biaya, angka keberhasilan tinggi,” kata pakar nyeri dari Klinik Lamina Pain and Spine Center, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS.

Mahdian menjamin keamanan penggunaan laser untuk mengatasi masalah saraf terjepit karena herniasi bantalan sendi tulang belakang sudah diakui secara luas. Prosedur ini bahkan sudah dilakukan di banyak negara dengan total pasien yang ditangani mencapai lebih dari 80 ribu orang. “Rasa nyeri saat berjalan, kebas, kesemutan saat bangun dari tidur atau duduk yang selama ini dikeluhkan pasien juga akan hilang, setelah tindakan dilakukan.”

Tindakan PLDD dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar, baik otot, ligamen maupun struktur tulang belakang. Dari beberapa penelitian yang dilakukan tingkat efektivitas penggunaan laser untuk mengatasi masalah saraf terjepit sangat bervariasi. Antara 78 – 85 persen jika dilihat dari gejala yang dirasakan pasien, dengan follow-up rata-rata 17-26 bulan pasca tindakan. Demikian PELD yang tingkat keberhasilannya juga sangat tinggi.

Dengan tingkat keberhasilan dan kesembuhan yang sedemikian tinggi ada baiknya jika Anda saat ini mengidap saraf kejepit tak lagi perlu percaya dengan mitos-mitos berikut:

1. Nyeri punggung pasti berarti ada masalah dengan saraf tulang belakang Anda.

Tidak selalu. Karenanya luangkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter di Lamina. Karena dalam beberapa kasus memang nyeri punggung berasal dari saraf tulang belakang. Tapi bisa juga karena ternyata dari postur yang buruk, kekakuan otot, stres dan sebagainya. Sehingga bisa jadi yang Anda butuhkan hanya pengobatan yang tepat, rehabilitasi medik, penggunaan brace atau bahkan hanya tirah baring yang cukup.

2. Anda akan baik-baik saja begitu nyeri hilang.

Nyeri punggung memang bisa kembali lagi, tapi jika tidak ditangani dengan tepat oleh dokter ahlinya. Tapi di Lamina Anda akan mendapatkan paket lengkap termasuk perawatan pasca tindakan hingga Anda benar-benar bisa mendapat kualitas kesehatan maksimal. Sebagai pendukung Anda akan diminta untuk menjaga kesehatan dengan mengatur gaya hidup yang lebih sehat.

3. Olah raga akan memperburuk kondisi nyeri punggung.

Olah raga yang tepat bisa membantu Anda meredakan nyeri punggung. Misalnya dengan menguatkan otot perut akan mengurangi beban tulang belakang dan pada akhirnya akan mengurangi rasa nyeri di punggung.

4. Saya bisa bertahan dengan rasa nyeri ini, saya tak akan mengeluh.

Sebagian orang cenderung mengabaikan rasa sakit selama rasa itu tak mengganggu aktivitas keseharian mereka. Ini adalah ide yang buruk. Karena sebuah penelitian menyebutkan bahwa semakin Anda mengabaikan rasa nyeri maka angka mortalitas Anda akan meningkat 13 persen

5. Nyeri punggung adalah normal seiring proses penuaan.

Ya benar bahwa nyeri akan lebih mungkin muncul seiring waktu, mulai karena tulang dan otot yang mulai rapuh hingga semakin sedikitnya kita beraktivitas. Tapi faktanya banyak juga orang yang bebas rasa nyeri meski usianya terus bertambah karena terus menjaga gaya hidup sehat. Nah, jika HNP terlanjur muncul, jangan tunda lagi segeralah berkonsultasi dengan dokter-dokter ahli Lamina.

6. Mengangkat benda berat pasti bisa menyebabkan nyeri punggung.

Bukan masalah mengangkat beban beratnya, namun bagaimana Anda menggerakkan tubuh Anda untuk mengangkatnya. Anda mungkin sudah mengalami masalah postur yang buruk dan kekakuan otot yang memicu nyeri punggung Anda. Jika berkonsultasi dengan dokter di Lamina, segala kemungkinan akan masalah nyeri punggung Anda akan dibahas sehingga pengobatan yang paling tepat dan efektif bisa Anda dapatkan.

7. Istirahat akan membuat nyeri hilang.

Ya, istirahat satu atau dua hari bisa jadi akan meringankan nyeri punggung Anda. Namun istirahat lebih dari masa itu malah bisa membuat kondisi Anda semakin buruk. Jadi paling tepat adalah berkonsultasi dengan dokter, menemukan solusi terbaiknya dan beristirahat sesuai dengan anjuran dokter. Pada akhirnya latihan fisik tetap diperlukan untuk menguatkan kembali otot-otot (***)

 

Artikel Terkait