Leher Kaku, Tanda-Tanda Syaraf Kejepit? Waspadai Gejalanya!

Leher Kaku, Tanda-Tanda Syaraf Kejepit? Waspadai Gejalanya!

Tanda-tanda syaraf kejepit pada umumnya adalah muncul rasa nyeri pada area yang terdampak. Namun, tak jarang gejala seperti kaku dan kesemutan juga muncul di area tersebut. Untuk itu, jika mengalami leher kaku sebaiknya kamu perlu waspada terhadap kemungkinan munculnya syaraf kejepit. Akan tetapi, leher kaku juga bisa menjadi tanda dari cedera otot biasa akibat aktivitas sehari-hari. Mengutip dari artikel kesehatan Spine Health (2017) leher kaku bisa menjadi tanda bahwa seseorang harus segera melakukan pemeriksaan medis. Namun, untuk mengetahui pasti kapan leher kaku menjadi tanda bahaya seperti syaraf kejepit. Maka, penderitanya harus mengidentifikasi melalui beberapa gejala yang menyertainya. 

Bahaya syaraf kejepit di leher 

Leher Kaku, Tanda-Tanda Syaraf Kejepit? Waspadai Gejalanya!

Syaraf kejepit merupakan salah satu masalah yang terjadi pada bantalan tulang yang mengalami pergeseran atau pembengkakan. Sehingga, bantalan tulang tersebut menekan saraf-saraf di sekitarnya. Mengutip dari artikel WebMD (2021) menyebutkan bahwa meskipun sebagian besar kasus syaraf kejepit atau HNP ini terjadi di area punggung bawah. Namun, bukan tak mungkin HNP juga terjadi di area leher. Terkenal dengan nama herniated cervical disk atau syaraf kejepit di leher, biasanya memiliki gejala seperti merasakan nyeri yang menjalar dari leher, bahu, hingga lengan. Hal ini karena, saraf-saraf yang ada di area leher ini memiliki jalur dari otak, leher, hingga lengan. Jika, salah satu jalur saraf tersebut mengalami gangguan, maka akan berdampak pada saraf yang dilaluinya. 

Meskipun pada beberapa kasus, syaraf kejepit leher ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, pada kasus yang lebih parah syaraf kejepit yang terjadi di area leher dapat menyebabkan kelumpuhan pada tangan hingga kaki. Mengutip dari WebMd (2021) berikut adalah bahaya yang mungkin terjadi jika syaraf kejepit di area leher tak segera mendapatkan penanganan yang tepat, seperti: 

  • Hilangnya keterampilan motorik dan sensorik atau kelumpuhan pada lengan
  • Koordinasi dan keseimbangan dalam melakukan gerak menjadi berkurang
  • Melemahnya otot-otot di area lengan dan bahu 
  • Nyeri kronis yang menusuk

Baca juga: Kenali 4 Obat Alami Sederhana Untuk Saraf Kejepit 

tanda-tanda syaraf kejepit di area leher 

Agar tak mengalami syaraf kejepit yang kronis hingga mengganggu sistem gerak pada tubuh, bahkan hingga kelumpuhan. Maka, sebaiknya kita perlu waspada terhadap gejala sekecil apapun yang muncul, termasuk kaku pada leher secara tiba-tiba. Rasa kaku dari leher memang tak bisa menjadi patokan yang menjadikan seseorang terindikasi terkena herniated cervical disk. Namun, jika kaku di leher disertai beberapa gejala di bawah ini maka besar kemungkinannya kamu kamu mengalami syaraf kejepit, gejala tersebut seperti: 

  • Adanya rasa nyeri yang tajam seperti tertusuk dari leher yang menjalar ke bahu hingga lengan
  • Muncul rasa kesemutan hingga mati rasa di area lengan, termasuk jari-jari tangan. Bahkan, pada beberapa pasien mereka merasakan jari-jari menjadi kaku dan tidak bisa bergerak
  • Melemahnya otot-otot di area bahu dan lengan 
  • Kesulitan ketika melakukan gerakan sederhana, seperti mengangkat barang tertentu

Kapan harus ke dokter? 

Sebaiknya, jika kamu mulai mengalami gejala syaraf kejepit seperti di atas, maka segeralah melakukan konsultasi dan pemeriksaan. Hal ini karena, syaraf kejepit yang masih dalam tahap ringan biasanya mampu terobati dengan fisioterapi dan obat-obatan resep dokter. Berbeda, dengan syaraf kejepit yang sudah sangat parah, biasanya harus melakukan tindakan seperti operasi. Namun, di klinik Lamina Pain and Spine Center, kini syaraf kejepit sudah bisa diatasi dengan metode tindakan minim bedah, yaitu endoskopi tulang belakang. Metode ini tak hanya minim nyeri, namun juga minim risiko dan tindakannya tidak memerlukan rawat inap. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik link di sini!

Baca juga: Syaraf Terjepit di Leher? Jangan Remehkan, Bisa Menyebabkan Disabilitas

Artikel Terkait