Manfaat terapi fisik ada banyak. Terapi jenis ini adalah kegiatan kesehatan yang berhubungan dengan rehabilitasi fungsional. Tujuan terapi fisik adalah untuk penanganan kecacatan, cedera dan gangguan yang menghambat aktivitas fisik. Terapi fisik terfokus pada rancangan teknik untuk memaksimalkan fungsi, pergerakan serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Saat terapi fisik, kemampuan seseorang dalam melakukan gerak akan menjadi penilaian bersama. Mulai dari kegiatan mendorong dan juga melatih pasien untuk bisa memaksimalkan kemampuan gerak. Tenaga medis, mulai dari dokter, perawat hingga terapis akan terlibat dalam praktek terapi fisik.
Apa itu terapi fisik?
Dilansir dari American Physical Therapy Association Terapi (2021), terapi fisik meliputi rangkaian gerak latihan fisik yang menyesuaikan kemampuan pasien. Terapi manual biasanya berkaitan dengan gerakan aktif dan pasif. Program pendidikan kesehatan dan juga kebugaran termasuk dalam praktek terapi fisik. Selain itu, terapi fisik juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan gaya hidup pasien.
Terapi fisik memiliki ruang lingkup yang cukup luas dalam hal pengetahuan dan juga prakteknya. Terdapat beberapa spesialisasi dalam terapi fisik. Misalnya pada terapi jantung dan juga paru bisa memperbaiki cara bernafas, daya tahan dan juga fungsi sebelum serta sesudah tindakan pembedahan pada pasien bedah jantung dan juga paru.
Sementara itu, untuk ahli terapi fisik saraf, biasanya akan fokus pada pemulihan kembali kekuatan otot dan melatih pasien untuk kembali menjalani gerakan harian serta ambulasi dengan kelainan saraf seperti stroke, penyakit parkinson dan juga cerebral palsy.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Kaki Bengkok Pada Bayi!
Manfaat terapi fisik
Menguti dari International Organization of Physical Therapy (2020), berikut 4 manfaat melakukan terapi fisik:
-
Pemulihan cedera
Manfaat melakukan terapi fisik adalah untuk pemulihan cedera fisik. Misalnya pemulihan sakit punggung dengan cara mengurangi rasa sakit pada otot, ligamen dan juga tendon. Terapi fisik untuk cedera perlu bimbingan dokter dan juga tenaga medis profesional. Hal ini untuk memaksimalkan fleksibilitas jaringan lunak dan juga membantu mengembangkan otot. Setelah pasien sembuh, dokter umumnya akan memberikan saran terkait beberapa kegiatan untuk menghindari dan mengurangi kemungkinan terjadinya kembali cedera di masa yang akan datang.
-
Terapi untuk anak
Selain untuk orang dewasa, terapi fisik juga bermanfaat untuk anak-anak. Terapi fisik untuk anak-anak bermanfaat untuk menangani masalah kesehatan kronis dan cedera serta untuk mengembangkan kekuatan fisik dan juga daya tahan.
Cedera anak yang memerlukan bantuan terapi fisik, misalnya serebral palsi, artritis, distrofi otot dan juga cedera otak. Dokter, terapis dan juga tenaga medis akan mengawalinya dengan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk kemudian membuat rencana terapi fisik sesuai kebutuhan pasien.
-
Pemulihan penyakit kronis
Terapi fisik juga bisa untuk pemulihan penyakit fisik yang bersifat kronis dan juga permanen. Misalnya pada pasien lansia, terapi bisa pasien lakukan di rumah dan sesuai dengan kebutuhannya. Beberapa jenis penyakit yang memerlukan bantuan pemulihan dengan terapi fisik, misalnya penyakit vertigo, stenosis tulang belakang, penyakit paru obstruktif kronik, rheumatoid arthritis, penyakit parkinson, multiple sclerosis, dan kondisi gangguan pada sendi rahang atau temporomandibular.
Dokter, terapis, perawat dan tenaga medis lain akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan mengembangkan program aktivitas fisik untuk pemulihan penyakit kronis. Hal ini bertujuan untuk memperkuat otot dan meningkatkan jangkauan gerak atau daya tahan.
-
Rehabilitasi cacat fisik
Kondisi cacat fisik seperti cedera saraf tulang belakang, penyakit stroke, gangguan pada jantung dan paru, serta cedera otak bisa menyebabkan cacat yang serius jika tidak terobati secara serius. Terapi fisik bertujuan untuk mengembalikan mobilitas fisik seperti kegiatan harian, misalnya, berjalan, naik turun tangga, membangun kekuatan otot dan juga daya tahan. Dokter akan merekomendasikan beberapa alat seperti walker, kursi roda dan beberapa alat lain untuk menunjang kebutuhan pasien.
Baca juga: Hilangkan Nyeri Pinggang Belakang dengan Metode Ini!