Radiofrekuensi Ablasi (RFA) merupakan sebuah tindakan medis yang digunakan untuk menghilangkan nyeri. Alat RFA bersumberdaya listrik, memproduksi gelombang radio digunakan untuk menghantarkan panas pada jaringan saraf, dengan tujuan mengurangi nyeri pada berbagai area tubuh. RFA diindikasikan untuk mengobati pasien dengan nyeri kronis, seperti nyeri pinggang, nyeri leher atau nyeri yang diakibatkan oleh penyakit arthritis sendi, baik diakibatkan oleh trauma maupun faktor degeneratif (penuaan).
Terapi Radiofrekuensi Ablasi tidak bersifat permanen dalam menghilangkan nyeri yang dialami pasien. Namun dapat bertahan minimal 12 bulan hingga beberapa tahun, tergantung dari kondisi dan penyebab nyeri. Lebih dari 70% pasien yang diobati dengan teknologi ini, mengaku cukup puas dengan hasil yang didapatkan. Anda tak perlu khawatir, RFA merupakan terapi yang aman untuk mengatasi nyeri.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, dikatakan bahwa terapi ini sangat baik ditoleransi pasien, dengan angka komplikasi yang cukup rendah. Komplikasi yang mungkin timbul berupa perdarahan atau infeksi di lokasi suntikan. Dan umumnya dapat diminimalisir oleh dokter atau klinik yang sudah berpengalaman.
Efek samping Radiofrekuensi Ablasi
Efek samping yang mungkin muncul pada pasien setelah terapi ini dilakukan masih tergolong ringan, meliputi; rasa tidak nyaman, bengkak di daerah tindakan, namun umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah 2 atau 3 hari. Sama seperti tindakan medis lain, pada beberapa kondisi, terapi ini mungkin tidak bisa dilakukan, seperti pada mereka dengan penyakit infeksi aktif seperti HIV/AIDS. Sebelum dokter melakukan Radiofrekuensi Ablasi, pasien disarankan untuk berpuasa minimal 6 jam sebelum tindakan.
Jika anda sedang mendapatkan terapi insulin, pada penderita diabetes, dokter mungkin akan merubah dosis insulin beberapa hari sebelum tindakan dilakukan. Pasien juga tidak diperbolehkan mengendari kendaraan bermotor atau mengoperasikan mesin minimal 1 x 24 jam setelah prosedur dilakukan. Prosedur ini hanya membutuhkan suntikan anestesi lokal, dapat juga diberikan sedatif ringan untuk memberikan kenyamanan pada pasien selama prosedur RFA dilakukan. Jadi tak perlu lagi anda ragu datang ke dokter. Nyeri dapat ditangani dengan hasil yang baik dengan bantuan alat radiofrekuensi ini.