JAKARTA — Apakah Anda merasakan lutut yang luar biasa nyeri, terlihat kemerahan, bengkak dan agak panas di akhir hari yang sibuk? Jangan disepelekan. Bisa jadi itu adalah tanda dari penyakit yang lebih serius. Ya, tentu saja ada beberapa penyebab nyeri lutut.
Tapi jika keluhan Anda adalah seperti yang di atas bisa jadi itu adalah osteoarthritis (OA) atau ausnya sendi-sendi tulang — dalam hal ini lutut.
“Kasus ini biasanya banyak terjadi pada mereka yang berusia diatas 60 tahun. Walau kini banyak kita temukan pasien yang berusia lebih muda dengan masalah osteoarthiris atau nyeri lutut karena obesitas,” kata dr. George Gayagay ahli bedah orthopedik di Sydney Australia.
Untuk orang-orang berusia 30-40 tahun, peradangan (baik otoimun maupun metabolik) dan post-traumatik OA adalah penyebab paling sering dari serangan nyeri lutut. Sementara untuk kelompok usia remaja belasan tahun hingga awal 30 tahun, masalah ligamen, cedera olahraga biasanya paling banyak jadi penyebab masalah ini.
Biasanya yang dikeluhkan adalah rasa nyeri yang tajam, seperti terbakar yang bisa muncul di lutut saja, atau bisa menjalar ke pinggul hingga punggung.
Rasa nyeri itu mungkin semakin burus saat dibawa beraktivitas dan mereda saat Anda beristirahat. Kadang diikuti juga dengan rasa lutut yang kaku seperti terkunci, berbunyi pelan. Pada beberapa orang rasa nyeri membuat mereka tak bisa berjalan, tidur dengan baik atau beristirahat dengan nyaman.
Nyeri lutut akibat cedera biasanya bersifat akut atau tiba-tiba dan kadang keluhan kembali lagi meski sudah ada proses pemulihan. Sementara nyeri lutut dari OA biasanya bersifat berbahaya, progresif dan seringkali akhirnya harus diatasi dengan pembedahan.
Tulang rawan yang terkena OA biasanya tidak bisa pulih atau beregenerasi, tidak seperti ligamen dan tulang yang mengalami cedera.
Penanganan untuk Nyeri Lutut
Semakin kita bertambah usia, jaringan semakin memburuk dan metabolisme semakin melambat. Hal ini pula yang memberi kontribusi pada nyeri sendi, seperti juga halnya dengan otot dan tulang rawan yang melemah, osteoporosis dan obesitas. Lutut yang nyeri boleh jadi terjadi karena harus menopang 5-7 kali berat tubuh.
Biasanya obat-obatan anti nyeri ringan bisa meredakan nyeri lutut sederhana. Ditambah dengan bantuan penopang, pengidap nyeri lutut bisa tetap beraktivitas normal. Kerja sama dengan fisioterapi bisa meredakan bengkak, membantu mobilitas dan penguatan otot lutut yang biasanya jadi lemah karena rasa nyeri itu.
Injeksi ke lutut untuk meredakan nyeri mungkin ditawarkan ahli medis. Bisa juga Anda akan disarankan untuk menurunkan berat badan untuk mengurangi beban tubuh. Jika semua pilihan terapi tak mempan dan nyeri lutut masih terus muncul, boleh jadi intervensi pembedahan harus dilakukan.(*)