JAKARTA — Nyeri di lutut bisa membuat hidup terasa lebih lambat. Ketidakmampuan bergerak atau ketidaksanggupan bergerak cepat bisa membuat orang frustasi. Meski biasanya penderita nyeri lutut sudah menjalani masa rehalibitasi tapi nyeri di lututnya masih tetap ada.
Diagnosis dari dokter memang penting. Tapi penting juga untuk memperhatikan kebiasaan hidup Anda. Tak peduli apakah nyeri lutut Anda adalah sesuatu yang baru terjadi, berulang atau Anda baru saja pulih dari keluhan tertentu. Beberapa kebiasaan dalam hidup bisa membuat kondisi di lutut Anda memburuk atau semakin nyeri.
Berikut di antaranya:
1. Berlari jarak jauh di permukaan yang keras membuat lutut nyeri
Sebelum memutuskan lari marathon sebagai hobi baru Anda, ada baiknya Anda memeriksakan kondisi lutut Anda dulu ke dokter. Kebiasaan berlari, terutama di permukaan yang keras, bisa membuat lutut stres. Anda mungkin bisa bertahan, tapi itu tergantung kondisi seberapa rusak lutut Anda.
Jadi mungkin Anda bersedia mencari alternatif olahraga lainnya. Jika sangat sulit melepaskan hobi ini, paling tidak cobalah untuk berlari di permukaan yang lebih lunak, seperti di rumput atau treadmill. Bukan di aspal atau jalanan berbatu.
2. Jangan malas
Hal paling penting dari proses penyembuhan adalah berisitirahat. Namun jika dokter menegaskan Anda harus tetap berolah raga, ya jangan dibantah. Jangan malas bergerak. Mulailah dengan latihan low-impact yang ringan untuk lutut. Misalnya berenang, bersepeda berjalan kaki, yang baik untuk menjaga kebugaran secara umum tanpa memberi banyak beban bagi lutut.
Latihan dengan gerakan lembut seperti tai-chi dan yoga juga bisa meningkatkan fleksibilitas atau kelenturan. Ini penting untuk kondisi peradangan seperti Rheumathoid Arthritis (RA) dimana rasa kaku yang diakibatkannya membuat penderita semakin sulit bergerak. Sebagai bonus, olahraga bisa melepaskan endorphine atau hormon yang terkait dengan rasa gembira, dan bisa menurunkan kadar rasa nyeri.
Terapis bisa membantu Anda dengan program untuk penguatan otot penunjang di lutut juga. Ikuti petunjuknya saat latihan, karena Anda tak bakal ingin mengalami cedera lebih lanjut karena aktivitas dan gerakan yang salah kan ?
3. Anda membawa beban yang terlalu berat cetuskan nyeri di lutut
Saat Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkannya adalah sebuah kewajiban. Jika tidak, kesehatan lutut Anda akan jadi taruhannya. Setiap kelebihan berat badan sangat berarti bagi kesehatan lutut Anda.
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah faktor risiko mengalami osteoarthritis dan kondisi lainnya. Lutut Anda menahan seluruh beban tubuh setiap kali melangkah, duduk atau bangkit dari duduk. Kabar baiknya menurunkan berat badan juga bisa memperlambat laju penyakit arthritis, begitu Anda mengidap masalah tersebut. Makin ringan tubuh Anda, semakin minim kerusakan di sendi lutut dan semakin sedikit nyeri yang Anda rasakan.
4. Anda salah memilih alas kaki
Setelah didiagnosis mengalami nyeri lutut, berjalan mondar mandir dengan sandal jepit bukan pilihan bijaksana. Anda membutuhkan sepatu dengan bahan pendukung yang tepat. Misalnya sepatu atletik jika Anda ingin berolah raga meski sekadar jalan santai.
Baca juga : Trigeminal neuralgia
Hal yang sama juga berlaku untuk braces. Asal-asalan membeli braces seperti alat untuk menutupi luka bukan cara yang tepat. Mintalah saran dokter ahli seperti yang ada di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang. Dokter mungkin akan mengukur lutut Anda sebelum menyarankan braces yang cocok buat Anda. Mungkin braces pilihan dokter lebih mahal, tapi biasanya bekerja dengan lebih baik karena disesuaikan khusus dengan lutut Anda sendiri.
5. Nyeri lutut karena Anda belum beradaptasi dengan lingkungan
Buat pengidap nyeri lutut yang masih baru dan nyeri masih sangat parah, langkah sederhana di sekitar rumah bisa membantu sebagai sarana gerak. Tapi pastikan segala benda di rumah sudah disesuaikan dengan kondisi khusus Anda.
Misalnya dudukan toilet ditinggikan, pinggiran ranjang dibuat lebih bisa membantu Anda untuk bangun dari tidur tanpa banyak membawa ketegangan untuk sendi. Penggunakan tongkat atau kruk juga akan membantu Anda untuk tetap bergerak meski masih ada rasa tegang di lutut.
Jika Anda tak beradaptasi dengan lingkungan paling dekat seperti lingkungan rumah, dikhawatirkan Anda jadi enggan bergerak yang merugikan lutut yang sedang dalam masa pemulihan juga. Jangan bandingkan kondisi lutut Anda dengan orang lain meski dengan kasus yang sama. Karena kondisi tiap orang bisa berbeda. Kuncinya tetap sama, tetap berusaha bergerak, namun kenai batasan Anda pribadi. (***)