Salah satu tanda saraf kejepit di pinggang yang harus diwaspadai adalah nyeri menjalar hingga ke tungkai. Kondisi ini tentunya dapat menimbulkan kelemahan otot ataupun sendi yang mengakibatkan kesulitan beraktivitas. Pasalnya, nyeri menjalar ini dapat berlangsung cukup lama yang disertai dengan mati rasa atau kesemutan di area pinggang dan sekitarnya. Untuk meredakan gejalanya, Anda bisa mencoba metode pengobatan dengan radiofrekuensi ablasi di klinik Lamina Pain and Center.
Cedera yang Bisa Berakibat Saraf Kejepit
Menurut dr.Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, saraf kejepit pinggang terjadi karena adanya tekanan pada saraf yang berada dekat dengan vertebra (tulang punggung) pada ruas tulang belakang. Tekanan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti cedera, mengangkat beban berat, postur tubuh tidak baik saat beraktivitas ataupun obesitas.
Cedera bisa terjadi akibat berolahraga, terjatuh atau kecelakaan yang mengakibatkan benturan dan tekanan besar pada area pinggang. Kondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan saraf kejepit yang bisa timbulkan nyeri dan akan berdampak pada kualitas hidup Anda.
Selain beberapa hal di atas, ada faktor penyebab lainnya yang dapat memicu saraf kejepit. Misalnya faktor bertambahnya usia (degeneratif), kelainan pada tulang belakang (skoliosis dan kifosis) serta penyakit lain seperti arthritis ataupun tumor pada tulang belakang.
5 Tanda Saraf Kejepit di Pinggang yang Tidak Boleh Diabaikan
Ada lima tanda saraf kejepit pinggang yang harus Anda perhatikan dan jangan mengabaikannya, yaitu:
- Kebas atau penurunan sensasi rasa di area yang terdapat banyak saraf
- Rasa nyeri seperti tertusuk benda tajam atau terbakar, yang bisa menjalar ke bokong hingga tungkai
- Kesemutan yang bisa berlangsung lama (berkepanjangan)
- Kelemahan otot ataupun sendi pada area yang terkena jepitan saraf
- Hilangnya kemampuan untuk menahan buang air kecil atau buang air besar
Bagaimana Mendiagnosa Saraf Kejepit Pinggang?
Untuk mendiagnosa saraf kejepit, dokter akan bertanya terkait gejala yang muncul. Beritahukan sedetail mungkin apa yang Anda rasakan, seperti berapa lama nyerinya dan bagaimana kondisi ini memengaruhi aktivitas yang Anda lakukan.
Selanjutnya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik atau jika ada tanda nekas trauma pada area pinggang. Pemeriksaan fisik ini mencakup batasan gerak, masalah keseimbangan, perubahan refleks di pinggang ke bawah, ataupun perubahan sensasi di bagian pinggang bawah.
Selain pemeriksaan tersebut, dokter akan menyarankan tes radiologis sebagai penunjang untuk menegakkan diagnosis, seperti MRI. MRI bertujuan untuk melihat lokasi saraf kejepit dan jaringan lunak di sekitarnya, termasuk bantalan tulang yang menonjol dan saraf di ruas tulang belakang.
Baca juga: Ini Cara Mengetahui Apakah Anda Mengalami Saraf Kejepit
Penanganan Tepat dengan Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi ablasi (RFA) merupakan solusi tepat untuk mengatasi saraf kejepit tanpa harus menjalani operasi. RFA juga dikenal sebagai rhizotomy, yaitu tindakan minimal invasif non bedah dengan memanfaatkan energi panas dari alat radiofrekuensi untuk menghambat atau menghentikan sinyal nyeri.
Prosedur ini bekerja dengan cara menghancurkan serabut saraf yang membawa sinyal nyeri ke otak. Dengan energi panas tersebut, rasa nyeri langsung hilang dan kondisi Anda akan berangsur pulih.
RFA sangat tepat untuk mengatasi nyeri kronis dan kondisi lainnya, seperti saraf kejepit dan arthritis tulang belakang (spondylosis). Prosedur ini juga juga berfungsi untuk mengatasi nyeri leher, sakit punggung, ataupun nyeri pada pelvis. Keunggulan RFA yaitu tanpa operasi, waktu tindakan hanya 15 menit, mengurangi ketergantungan obat, masa pemulihan lebih cepat, dan tanpa rawat inap.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Assistance Center kami di Lamina Pain and Spine Center. Anda bisa chat dan berkonsultasi dengan dokter Lamina melalui nomor whatsapp 0811-1443-599 atau kontak kami di 021-7919-6999.
Yuk, simak juga video testimoni berikut tentang nyeri pinggang dan radiofrekuensi ablasi: