Nyeri lutut

Nyeri pada Lutut di Bagian Belakang, Apa Saja Kemungkinan Sebabnya

JAKARTA — Nyeri pada lutut bukan hanya pertanda satu jenis penyakit. Ada banyak jenis nyeri yang terkiat nyeri pada lutut belakang.  Nyeri lutut terasa di bagian belakang atau tepatnya di lekukan sendi saja ada beberapa kemungkinannya. Mulai dari ketegangan otot sampai arthritis .

Pastikan Anda memperhatikan jenis nyeri yang Anda alami, kata Miho Tanaka, MD karena beberapa tipe menuntut Anda segera ke ruang gawat darurat. Tanaka mengatakan tiap pengidap nyeri lutut bagian belakang harus mewaspadai penggumpalan darah, rasa kebas dan lemas di kaki, demam dan warna kemerahan di kulit yang berhubungan dengan peradangan.

Sementara Steven Lyons, MD mengatakan nyeri lutut yang dialami setelah trauma besar seperti jatuh atau kecelakan mobil juga harus segera mendapat perawatan medis. Jika nyeri lutut terus menetap lebih dari satu atau dua pekan tanpa cedera inilah saatnya untuk pergi ke dokter.

1. Nyeri pada Lutut Akibat Meniskus Robek

Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, meniskus robek adalah salah satu penyebab nyeri lutut yang paling sering terjadi. Meniskus berfungsi sebagai “peredam kejutan” antara paha dan tulang kering. Penderita meniskus robek mungkin akan merasakan nyeri yang sangat tiba-tiba, rasa kaku, dan lutut seperti mengunci.

2. Arthritis dan gout

Peradangan arthritis dan gout (asam urat) bisa menyebabkan rasa nyeri dibelakang lutut, seperti juga jenis arthritis lainnya. Osteoarthritis (OA) adalah tiap yang paling banyak terjadi. Pada OA terjadi tulang rawan atau bantalan antar sendi rusak. Psoriatic arthritis juga berkontribusi pada nyeri lutut seperti juga penyakit otoimun lain seperti lupus dan Rheumatoid Arthritis (RA), menurut National Psoriasis Foundation dan Johns Hopkins Medicine.

3. Kista Baker

Dinamai berdasarkan ahli bedah yang bernama William Morrant Baker. Dr.Lyons menjelaskan kista Baker adalah kumpulan dari carian yang bergerak dari depan lutut ke arah belakang lalu bertemu dengan masalah arthritis atau meniskus yang robek.

Dr.Tanaka menambahkan bahwa kista Baker adalah tanda awal adanya masalah lutut dan bisa membuat tak nyaman. “Kista ini biasanya bisa hilang sendiri dengan manajemen penyembuhan yang juga menyasar pada sumber radang, mengobati arthritis dan sebagainya,” katanya.

4. Ketegangan atau kram betis dan urat lutut (hamstring)

Aktivitas tiba-tiba dan terlalu banyak bergerak menjadi penyebab utama nyeri di bagian paha atau hamstring, menurut Dr. Tanaka. Gerakan seperti mendorong dan menekukkan lutut menyebabkan rasa nyeri ini. “Kedua masalah bisa ditangani dengan kompres es, istirahat, peregangan yang lembut dan obat anti-peradangan. Namun tetap harus mencari pertolongan dokter jika nyeri dan peradangan menetap,” kata Tanaka. Salah satu tandanya adalah ketika Anda tak bisa mengangkat beban dengan tumpuan lutut, maka itulah saatnya Anda harus segera ke dokter.

5. Lutut Jumper

Ini adalah kondisi lutut yang cedera karena terlalu sering dipakai, demikian disebutkan Nemours Foundation. Biasanya banyak menyerang atlit dan anak-anak yang suka bergerak melompat, mendarat di permukaan yang keras dan berubah posisi dengan cepat. Akibatnya jaringan yang seperti pita di lutut mengalami cedera.

Awalnya gerakan itu mengakibatkan ketegangan, robekan dan kerusakan tendon patellar atau disebut juga sebagai lutut jumper. Penderita akan merasakan nyeri, rasa kaku dan lemas. Dokter akan menyarankan istirahat, kompres es atau pembedahan dalam kasus khusus.

6. Cedera ligamen

Beberapa cedera ligamen bisa menyebabkan rasa nyeri lutut di bagian belakang. Termasuk cedera di ACL (anterior cruciate ligament) atau MCL (medial collateral ligament). ACL robek adalah hal yang lumrah pada kelompok atlet. Ligamen robek atau lecet saat bergerak berputar dangan telapak kaki menapak.

Sementara MCL robek saat ada hantaman dari luar ke arah lutut, memaksa lutut menekuk. Sama saja dengan jenis cedera lutut lain, cedera ACL dan MCL membutuhkan penanganan RICE: rest (istirahat), ice (es), compression (kompres) dan elevation (mengangkat organ cedera lebih tinggi dari jantung) untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan. (TM)

Artikel Terkait