JAKARTA — Nyeri punggung sering disebut keluhan yang membuat kesal dan menakutkan oleh pengidapnya. Sementara itu keluhan sakit perut seperti kembung juga tak bisa dianggap remeh. Ternyata paduan nyeri punggung dan kembung bisa jadi gejala syaraf terjepit.
Meski disebutkan kehadiran kedua keluhan ini sering kali tidak berbahaya, dan dianggap hal yang biasa, namun jika keluhan terus berlangsung selama beberapa hari ada baiknya Anda segera menghubungi dokter. Apalagi jika ternyata keluhan tersebut semakin terasa berat seiring hari. Gejala ini biasanya juga bisa berisiko kematian.
Inilah beberapa penyebab nyeri punggung dan kembung bisa datang bersamaan?
1. Perubahan hormonal
Hormon adalah pengirim pesan kimiawi dalam tubuh. Semua jenis kelamin sangat mudah terpengaruh pada perubahan hormon yang bisa terus bergerak ini. Misalnya pada perempuan, saat menstruasi, tak sedikit yang mengeluhkan kembung, kram dan nyeri punggung.
Jika rasa nyeri ini ternyata memenuhi pola yan terlihat berulang, maka keluhan ini tak perlu dikhawatirkan.
Mereka yang menjalani Terapi Sulih Hormnon (TSH) juga mungkin akan mengalami kembung dan nyeri punggung. Ada baiknya kondisi ini dikonsultasikan dengan dokter.
2. Kehamilan
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa kehamilan sering kali memunculkan keluhan kembung, sembelit atau konstipasi dan produksi gas berlebih dalam perut. Ini adalah kondisi yang awam terjadi pada trisemester akhir kehamilan, ketika kehamilan mulau membesar dan uterus menekan organ lain.
Tambahan berat dan beban di perut wanita bagian depan juga berarti tekanan tambahan untuk punggung dan pinggul. Wanita hamil sebaiknya menceritakan jika ada keluhan ini, terutama karena keluhan yang dialami ibu hamil bisa berpengaruh pada anak dalam kandungan.
Sebagian besar keluhan kembung dan nyeri punggung saat kehamilan, biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
3. Herniated disc, hubungannya dengan keluhan nyeri punggung dan kembung
Ada banyak jenis cedera punggung, mulai dari cedera ringan seperti keseleo hingga yang berat seperti herniated disc atau saraf kejepit. Semuanya bisa menyebabkan nyeri punggung.
Yang membedakan dari saraf kejepit adalah biasanya ada rasa menjalar ke bagian tubuh lain. Termasuk juga di perut yang menimbulkan sensasi tak biasa, termasuk kembung.
4. Masalah gas dalam pencernaan
Sebagian besar kasus gas dalam pencernaan dianggap gangguan kecil. Namun sayangnya gas dalam pencernaan sering kali membuat seluruh perut terasa penuh dan kembung. Rasa nyeri ini bisa menyebar ke punggung, menyebabkan nyeri punggung dan kembung. Masalah pencernaan atau gastrointestinal seperti yang diakibatkan oleh virus, juga bisa menyebabkan kembung dan rasa nyeri.
Kadang-kadang, gastrointestinal bisa menyebabkan nyeri otot. Ini bisa terjadi jika penderita mengalami kejang otot perut akibat gerakan usus besar yang tak normal atai karena muntah-muntah.
5. Stres bisa menyebabkan nyeri punggung dan kembung
Stres bisa mengubah tubuh dan pikiran. Stres dan kecemasan yang besar bisa memicu nyeri punggung dan rasa tak nyaman di perut, termasuk kembung. Nyeri punggung terjadi pada orang yang stres terjadi karena tanpa sadar saat stres mereka mengencangkan otot-otot.
6. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Saluran Kemih bisa menyebabkan nyeri punggung bagian bawah yang menyebar dari arah ginjal. UTI juga memicu keinginan untuk terus ke toilet. Rasanya biasanya antara nyeri dan seperti ada tekanan. Infeksi ginjal yang parah juga bisa menyebabkan muntah-muntah dan rasa kembung.
Ada beberapa sebab nyeri punggung dan kembung lain yang tidak sepopuler enam masalah itu. Misalnya:
– Kelainan dan cedera tulang belakang
– Kanker pankreas
– Kelainan lever
– Abdominal aortic aneurysms
– Kelainan pencernaan serius seperti peritonitis dan obstrukti usus.
Meski sebab tersebut jarang terjadi namun kondisinya perlu penanganan segera juga. Sebaiknya segera hubungi dokter ahli nyeri punggung, seperti yang ada di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang yang dalam waktu dekat akan menjadi Lamina Pain and Spine Center. Anda bisa mendapatkan informasi awal dengan berkonsultasi secara gratis via WhatsApp jika keluhan tak juga reda selama beberapa hari. (TM)