JAKARTA — Nyeri punggung telah diketahui menjadi sumber ketidaknyamanan bagi banyak orang dewasa. Tapi faktanya ini juga jadi masalah pada anak-anak dan remaja. Banyak orang tua yang tak menyadari bahwa nyeri punggung pada anak-anak bukan masalah sepele. Banyak yang menduga keluhan tulang belakang hanya berkaitan dengan masalah proses penuaan.
Padahal nyeri punggung dengan sebab-sebab tertentu sangat umum terjadi. Jadi, saat anak mengeluhkan nyeri punggung segeralah mencari informasi yang tepat. Misalnya lewat konsultasi gratis via WhatsApp dengan Klinik Nyeri dan Tulang Punggung yang sebentar lagi akan berganti nama menjadi Lamina Pain and Spine Center.
Menurut sebuah penelitian, alasan paling besar banyaknya muncul masalah nyeri punggung pada anak adalah masalah berat badan berlebih, obesitas, tingginya intensitas aktivitas olahraga dan beratnya tas punggung yang dibawa anak.
Yang jadi perhatian adalah ketika nyeri punggung pada anak menjadi serius dan bukan sekadar masalah ketegangan otot. Beberaap tes medis yang dilakukan mungkin bisa membantu. Banyak alternatif penanganan yang bisa ditawarkan untuk meringankan beban anak-anak pengidap nyeri punggung. Hanya perlu diketahui dulu penyebab asalnya.
Kapan harus mewaspadai nyeri punggung pada anak?
1. Gejala awal
Anak bisa mengeluhkan nyeri punggung karena cedera pada otot atau ligamen tanpa masalah struktural yang abnormal.
Orang tua harus mewaspadai gejala berikut : nyeri di malam hari, terutama jika nyeri tersebut sampai membangunkan tidur malam anak, nyeri yang konstan, gejala umum seperti demam, kedinginan, berat badan yang turun. Jangan juga abaikan rasa nyeri yang terus muncul selama beberapa pekan, nyeri kaki, rasa kebas dan rasa lemah.
2. Nyeri Otot Punggung
Nyeri punggung pada anak terjadi pada sepertiga dari banyak kasus nyeri punggung berdasarkan sebuah penelitian. Sebagian besar terdiagnosa seiring dengan kemunculan cedera. Misalnya ketegangan otor dan ligamen, kelelahan, masalah dengan postur, dan lemahnya otot punggung. Beberapa pemeriksaan mungkin tidak dianjurkan untuk anak-anak. Karenanya konsultasi dengan dokter ahli akan sangat diperlukan.
3. Stres fraktur
Stres fraktur bisa terjadi di tulang belakang. Dalam kasus ini biasanya banyak terjadi pada remaja, tanpa disadari oleh penderitanya. Baru setelah beberapa waktu tanda terjadinya stres fraktur baru muncul. Misalnya saja spondylolysis atau cedera pada bagian belakang kolom spinal. Kondisi ini kerap muncul pada mereka yang berolahraga dengan gerakan melengkung ke belakang berulang yang ekstrim. Misalnya atlet senam dan selam. Meski ada yang mengatakan cedera ini sulit sembuh, dengan tindakan tertentu dan penanganan tepat yang tidak invasif bisa memperbaiki kondisi penderita.
4. Masalah herniated disc
Memang kasus herniated disc pada anak-anak tidak sesering seperti pada orang dewasa. Namun tetap bisa memunculkan masalah serius. Inilah kondisi ketika bantalah lembut diantara dua ruas tulang belakang meleset dan keluar dari posisi idealnya. Akibatnya syaraf bisa terjepit.
Dengan gejala seperti nyeri di kaki, rasa kebas, kesemutan dan rasa lemah di tubuh bagian bawah, kesulitan membungkukk dan meluruskan tulang belakang. Tes MRI bisa membantu memperjelas kondisi ini. Pada dewasa herniated disc mungkin terjadi karena proses penuaan, sementara pada remaja dan anak-anak bisa terjadi karena trauma cedera atau struktur disk yang abnormal.
5. Infeksi
Infeksi pada tulang belakang dan disk bisa sangat sulit untuk didiagnosa. Sering juga terjadi pada balita dan juga remaja. Gejalanya misalnya malaise (rasa tak nyaman dan kelelahan), demam ringan dan nyeri punggung secara umum. Lewat pemeriksan laboratorium pada peradangan infeksi bisa ditemukan. Pengobatan dengan antibiotik biasanya dilakukan. Sementara pembedahan hanya dilakukan jika infeksi menyebabkan keruskanan di struktur spinal atau ketika infeksi tak bisa dikendalikan dengan antibiot.
6. Bentuk tulang belakang yang abnormal.
Nyeri punggung pada anak bisa jadi disebabkan oleh bentuk tulang punggung yang abnormal yang baru ketahuan setelah muncul rasa nyeri. Yang harus dicatat adalah ketidaknormalan sekecil apapun bisa menyebabkan nyeri. Yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah skoliosis dan kyphosis Scheuermann. Skoliosis terjadi jika tulang belakang membentuk huruf S saat terlihat dari belakang. Sementara kyphosis adalah tulang belakang yang bentuknya melengkung saat terlihat dari samping membuat penderita berpostur membungkuk.
7. Tumor
Beberapa jenis tumor tulang baik yang jinak maupun ganas bisa muncul di tulang belakang. Kadang ini bia menimbulkan rasa nyeri, bahkan kadang muncul tanpa disertai gejala. Meski jarang terjadi pada anak-anak, penyebab nyeri ini pada anak dan remaja harus dipertimbangkan kemungkinannya sehingga diagnosis tetap sebaiknya dilakukan. Jangan sepelekan gejala seperti nyeri di malam hari, rasa sakit umum dan hilangnya berat badan.
Penanganan tumor spinal sangat tergantung pada tipe tumor. bahkan tumor yang jinakpun (benign/ noncancerous) mungkin membutuhkan pembedahan karena tumor yang tak tertangani bisa menyebabkan deformitas atau berubahnya bentuk tulang belakang. Dengan kombinasi pengobatan, radiasi dan pembedahan, tumor penyebab nyeri punggung pada anak-anak semoga bisa tertangani. (TM)