JAKARTA — Kebahagiaan menjalani kehamilan sering kali ‘diganggu’ oleh berbagai keluhan yang menyertainya. Meski sebagian besar calon ibu menerimanya dengan sabar, tetap saja keluhan seperti pening, lelah, kaki membengkak harus ditangani. Demikian pula dengan keluhan nyeri punggung bawah saat hamil yang harus dapat perhatian juga.
Nyeri punggung yang berkaitan saat masa hamil biasanya menyerang punggung bawah. Berdasarkan sebuah review penelitian ditemukan bahwa nyeri punggung bawah menyerang setidaknya dua dari tiga wanita hamil.
Nyeri punggung saat wanita hamil juga bisa muncul di bagian tengah punggung yang dokter sebut sebagai nyeri lumbar atau lumbal. Ada pula wanita yang mengeluhkan nyeri di tulang ekor yang disebut sebagai nyeri posterior pelvic.
Banyak faktor yang menyebabkan nyeri punggung selama kehamilan. Termasuk di dalamnya faktor hormonal dan perubahan postur. Penyebab dan jenis nyeri punggung juga sangat beragam di antara wanita tergantung fase kehamilan.
Penyebab Nyeri Punggung Pada Trimester Pertama Saat Hamil
Hormonal. Faktor yang bisa menyebabkan nyeri punggung pada trimester pertama adalah perubahan hormonal dan stres. Selama trimester pertama itu level progesteron meningkat tajam. Memang ini akan membuat otot dan ligamen di area pelvic atau panggul jadi lebih relaks. Tapi juga bisa berdampak pada stabilitas dan keseimbangan sendi.
Hormon lain adalah relaxin yang membantu sel telur untuk tertanam di dinding uterus. Hormon ini juga memcegah terjadinya kontraksi selama masa awal kehamilan. Semakin mendekati masa kelahiran, relaxin akan menstimuli servik atau leher rahim melembut untuk proses kelahiran.
Relaxin juga akan membuat ligamen dan sendi lebih relaks di area pelvic sehingga kanal kelahiran bisa mengembang selama masa kelahiran. Namun pada saat yang sama relaxin bisa mempengaruhi stabilitas ligamen di tulang belakang sehingga menyebabkan ketidakstabilan, perubahan postur dan nyeri punggung bawah.
Stres. Meski banyak yang mengatakan kehamilan mestinya jadi fase yang menyenangkan, faktanya juga bisa jadi sumber stres. Stres dalam kehamilan tak sekadar mempengaruhi suasana hati dan psikologis seseorang. Tapi juga bisa mempengaruhi fisik dengan cetusan berupa rasa lelah, sakit kepala, rasa kaku di tubuh dan nyeri otot.
Penyebab Nyeri Punggung di Kehamilan Trimester Ketiga
Perubahan Postur. Pada masa ini uterus akan terus mengembang seiring pertumbuhan janin. Demikian juga perubahan postur, berat badan, otot yang semuanya berujung pada nyeri punggung. Tubuh wanita hamil mungkin akan berubah lebih condong ke depan karena janin yang semakin membesar.
Untuk menyeimbangkannya, secara spontan wanita hamil akan menarik tubuhnya ke belakang. Akibatnya akan ada ketegangan di otot punggung yang menyebabkan nyeri punggung bawah dan kekakuan otot.
Peningkatan Berat Badan. Peningkatan berat badan selama kehamilan bisa berkontribusi pada nyeri punggung bawah dan nyeri sendi. Secara keseluruhan juga bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu kesehatan ibu dan anak harus terus dipantau selama kehamilan. Perbandingan pertambahan berat badan ibu dan anak harus tetap seimbang dan sesuai dengan perhitungan berat badan sehat dan ideal untuk kondisi tersebut.
Merenggangnya otot
Perut memiliki dua bagian otot yang saling terhubung di bagian tengah persis. Otot ini membantu untuk menstabilkan saraf dan punggung.
Selama kehamilan, pertumbuhan janin akan mendorong menekan otot perut, membuatnya merenggang dan dalam beberapa kasus menjadi robek. Kondisi ini disebut sebagai diastasis recti.
Pada trimester dua dan tiga pada beberapa wanita muncul tonjolan di perut yang merupakan tanda bahwa otot perut mereka terpisah untuk memberi ruang bagi bayi untuk tumbuh. Namun pemisahan otot ini akan membuat otot perut jadi lebih lemah. Akibatnya perempuan jadi lebih mudah mengalami cedera punggung, nyeri punggung bawah dan pelvik.
Latihan penguatan otot punggung dengan latihan khusus untuk ibu hamil bisa membantu mengurangi nyeri punggung. Jadi meski nyeri punggung mungkin tak bisa dihindari selama kehamilan, namun ada cara mengembalikan kekuatan punggung selama dan setelah kehamilan. Misalnya:
– Melakukan peregangan rutin untuk punggung bawah.
– Tidur miring dengan mengganjal kaki dan bagian bawah perut dengan bantal.
– Menggunakan kompres hangat untuk membuat otot yang kaku lebih relaks dan mengurangi inflamasi.
– Melakukan perubahan postur, seperti saat berdiri ingat untuk berdiri dengan tegak, dan bahu yang tidak tertarik ke belakang.
– Mengunakan sabuk kehamilan untuk suport perut dan punggung.
– Saat duduk menggunakan bantal pendukung lumbar.
– Pijat kehamilan untuk membuat otot yang kaku lebih relaks, memperbanyak gerakan dan mengatasi stres.
– Mengurangi stres dengan meditasi, yoga pra kelahiran dan berbagai teknik untuk melatih ketenangan dan cukup tidur.
Untuk mencegah nyeri punggung selama kehamilan, calon ibu bisa melakukan beberapa hal berikut:
– Menguatkan otot punggung dengan latihan khusus masa kehamilan.
– Menjaga berat badan ideal selama masa kehamilan.
– Berolah raga ringan sesuai anjuran dokter.
– Mengenakan sepatu flat dengan pendukung bagian betis.
– Menghindari berdiri terlalu lama.
– Tidak mengangkat barang terlalu berat.
– Jika mengambil barang lakukan dengan gerakan squat dan menggunakan kekuatan kaki bukan punggung.
– Membiasakan diri dengan postur yang baik.
– Menghindari tidur tengkurap
Kapan Harus Menemui Dokter
Wanita hamil yang mengalami nyeri punggung selama kehamilan harus segera melapor ke ahli kandungannya jika mengalami keluhan berikut:
– Nyeri yang sangat.
– Nyeri lebih dari dua pekan.
– Kram dengan interval yang teratur dan terasa semakin sering.
– Sulit sampai terasa sakit saat buang air kecil
– Kesemutan di kaki
– Pendarahan vagina
– Demam
Sciatica di Masa Kehamilan
Sciatica muncul sebagai hasil dari iritasi di saraf sciatica. Selama masa kehamilan, kondisi ini muncul karena pertumbuhan bayi dalam rahim menekan saraf sciatica.
Salah satu gejalanya adalah nyeri punggung bahah yang menyebar dari bokong dan terus turun hingga ke kaki. Wanita hamil yang mengalami nyeri punggung lebih dari dua minggu sudah semestinya mendiskusikan masalah ini ke ahli saraf.
Baca juga : Nyeri punggung saat tidur
Wanita hamil sebaiknya berdiskusi dengan ahli medis sebelum memutuskan untuk menjalani pengobatan baru, suplemen atau treatment naturopatik. (***)