Operasi Saraf Kejepit dengan Teknik Bedah Minimal Invasif

Operasi saraf kejepit menjadi pilihan terakhir saat penanganan dengan cara pemberian obat-obatan dan fisioterapi sudah tidak lagi memungkinkan. Belum lagi, bagi kebanyakan penderita saraf kejepit penanganan satu ini terdengar menyeramkan.

Menyeramkan? Mungkin itu dulu saat masih identik dengan luka sayatan yang cukup lebar dan waktu pemulihan yang lama. Tapi sekarang, seiring dengan  berkembangnya teknologi dalam dunia medis atau kesehatan telah menemukan cara terbaik yang bisa membantu untuk mengatasi saraf tejepit dengan sayatan yang sangat minimal.  Dengan  menggunakan teknik bedah minimal  invasif yang memanfaatkan teknologi canggih dengan sayatan minimal hingga prosesnya menjadi lebih minim risiko dan komplikasi.

Sejak belasan tahun terakhir, penggunaan pembedahan minimal invasif untuk tulang belakang semakin digunakan. Penggunaan teknik ini menjadi pertimbangan dengan lebih sedikitnya jaringan lunak dan trauma tulang, biaya  perawatan yang lebih rendah, serta penurunan lama rawat inap.

baca juga: Soal Operasi Tulang Belakang

Penanganan Operasi Saraf Kejepit dengan Teknik Minimal Invasif

Ibu Damaris, pada awalnya merasakan seperti ‘pegal’ pada bagian panggul sepeeti keseleo. Kemudian saat malam hari tiba, ia merasakan betisnya kejang. Rasa sakit yang ia rasakan membuatnya menangis.

Lalu, ia memeriksakan ke dokter dan mendapatkan resep obat namun tak juga ada perubahan. Ia kemudian menjalani terapi suntikan, namun juga tidak membuahkan hasil yang signifikan. Nyeri hilang sesaat kemudian muncul kembali.

“Gak tahan sama rasa sakitnya, tidak bisa bergerak, tidur pun saya harus duduk. Bagian panggul ke paha semakin sakit,” ceritanya.

Kemudian ia mulai mencari di internet dan melihat testimoni seorang pasien saraf kejepit yang mengalami keluhan yang sama dengannya. Pasien tersebuh sudah menderita selama 15 tahun dan melakukan pengobatan di klinik Lamina.

Setelah MRI dan berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di klinik Lamina, dokter kemudian menyarankannya melakukan tindakan minimally invasive Endoscopy PSLD.

baca juga: Endoskopi PSLD, Teknologi Terkini Atasi Penyempitan Kanal Saraf Tulang Belakang

Prosedur ini tentu berbeda dengan bedah terbuka karena menggunakan peralatan canggih yang hanya memerlukan  sayatan sangat kecil.  Kemudian,  akan dimasukkan alat yang bisa membantu dokter bedah untuk melihat gambaran organ  bagian dalam yang diperbesar hingga terlihat dengan sangat jelas melalui monitor. Melalui monitor dan alat-alat bedah kecil lainnya, dokter akan menyelesaikan proses pengobatan penyakit Ibu Damaris ini.

Tanpa perlu waktu lama ataupun rawat inap, Ibu Damaris bisa langsung pulang. Dulu saat ia tidak bisa bergerak, saat pergi naik mobil harus digendong. Sekarang ia sudah bisa bergerak dan merasakan perubahan yang lebih baik pada kesehatannya.

Saat ini ada banyak metode minimally invasive  yang bisa dilakukan di klinik Lamina Pain and Spine Center, seperti  Percutaneous Endoscopic Lumbar Disectomy (PELD), dan Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD).

Segera konsultasikan masalah nyeri tulang belakang di klinik Lamina Pain and Spine Center.

Artikel Terkait