Terapi listrik banyak penderita stroke gunakan untuk pengobatan. Selain penderita stroke, terapi jenis ini juga banyak dimanfaatkan pada pasien yang mengalami penyakit fibromyalgia.
Pada terapi ini, ada gelombang elektrik ringan yang mengalir lewat kulit sebagai media stimulus. Dilansir dari laman Healthline (2020), tujuan melakukan stimulasi saat terapi adalah untuk memanipulasi saraf agar nyeri pada saraf bisa tersamarkan.
Mengenal prosedur terapi listrik
Perlu diketahui, jika tidak semua pasien bisa menjalani prosedur terapi listrik, namun tidak sedikit juga pasien yang memilih jalur pengobatan menggunakan terapi listrik. Cara kerja terapi listrik melalui gelombang elektrik yang bertindak seperti sinyal neuron atau sel dalam sistem saraf. Target dari gelombang ini adalah saraf atau otot.
Terapi listrik untuk penyembuhan pasca stroke bertujuan untuk membuat otot mengalami kontraksi. Jika terjadi kontraksi otot secara berulang, maka aliran darah bisa menjadi lebih lancar dan membuat proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Selain itu stimulus kontraksi dan juga relaksasi terhadap otot juga bisa melatih kekuatan otot. Dengan demikian, maka otot bisa merespon sinyal yang tubuh rasakan.
Untuk meredakan nyeri, terapi listrik memiliki cara yang berbeda. Gelombang listrik yang mengalir menargetkan saraf bukan otot. Dengan stimulus tersebut, maka saraf yang memproses rasa sakit tidak akan menangkap sinyal apapun dari sistem saraf ke bagian otak. Hal ini penting bagi pasien karena bisa mengurangi rasa nyeri yang diderita.
Jenis terapi listrik
Terdapat dua jenis terapi listrik utama dengan target yang berbeda, yaitu saraf dan otot. Mengutip dari WebMD (2020), berikut penjelasan lebih lengkapnya.
- TENS
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation atau TENS adalah metode terapi yang berguna untuk mengurangi rasa nyeri baik akibat penyakit akut maupun kronis. Pada metode ini sinyal elektroda akan berada di kulit tidak jauh dari sumber nyeri. Kemudian, sinyal elektroda akan dikirim untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri sebelum otak merespon.
-
EMS
Electrical Muscle Stimulation atau EMS adalah metode terapi listrik dengan menggunakan gelombang listrik yang lebih kuat daripada metode TENS untuk memancing otot mengalami kontraksi. Gelombang elektroda tersebut akan menuju ke area kulit yang tidak jauh dari otot. Ketika gelombang ini mengalir maka akan muncul kontraksi dengan ritme yang teratur untuk meningkatkan kekuatan otot.
Baca juga: Hilangkan Nyeri Pinggang Belakang dengan Metode Ini!
Jenis terapi berdasarkan kondisi penderita
Selain dua jenis terapi di atas, terdapat beberapa jenis terapi yang bisa menjadi pilihan alternatif yang menyesuaikan kondisi penderita, seperti:
- Electrical stimulation for tissue repair yaitu metode terapi yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, mempercepat penyembuhan pada luka dan juga meredakan pembengkakan.
- Interferential current yaitu bertujuan untuk memberikan stimulasi pada saraf supaya nyeri yang penderita rasakan bisa berkurang.
- Neuromuscular electrical stimulation yaitu memberikan stimulus pada saraf di bagian otot agar fungsinya bisa kembali normal serta untuk mengurangi gejala spasme otot.
- Functional electrical stimulation yaitu dengan prosedur penambahan implan pada bagian dalam tubuh sehingga otot mendapatkan stimulasi dalam jangka panjang serta bisa menjalankan fungsi motoriknya.
- Spinal cord stimulation yaitu dengan menggunakan alat implan yang bertujuan untuk meredakan rasa nyeri yang pasien rasakan.
- Iontophoresis yaitu jenis pengobatan dengan tenaga ion untuk membantu jaringan agar bisa mempercepat proses penyembuhan.
Sebaiknya sebelum memutuskan memilih terapi listrik, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Hal ini penting, karena dokter bisa memberikan saran dan langkah terbaik sebelum kamu memutuskan untuk memilih metode penyembuhan suatu penyakit.
Baca juga: 6 Tanda Osteoporosis Yang Perlu Kamu Waspadai