Percutaneous Laser Disc Decompression atau PLDD adalah solusi masalah nyeri dan tulang belakang terkini di klinik lamina. Seperti kita ketahui nyeri punggung bagian bawah sering kali dialami banyak orang. Umumnya, nyeri dirasakan pada mereka kelompk usia lanjut diatas 40 tahun. Insiden tertinggi nyeri punggung dijumpai pada mereka usia diatas 50 tahun.
Meski demikian masalah nyeri punggung bagaian bawah ini semakin sering ditemukan pada usia muda, hal ini disebabkan beberapa faktor. Diantaranya anak atau usia remaja saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer. Faktor lainnya anak membawa tas sekolah dengan beban buku yang berat.
Low back pain atau nyeri punggung bawah sering sisebut juga NPB jenisnya cukup banyak dan bervariasi. Menurut dr Mahdian Nur Nasution SpBS, dokter spesialis bedah saraf klinik lamina, penyebab NPB dibagi menjadi tiga kelompok yaitu;
1. NPB non spesifik
2. NPB dengan sindroma radikuler atau ada penjalaran ke kaki
3. NPB dengan kelainan patologis serius.
Jenis NBP diatas yang penting diwaspadai ketika kondisi atau gejala yang muncul pada pasien disertai dengan red flags. Red flags yang dimaksud disini merupakan tanda atau gejala yang menunjukkan keparahan NPB umumnya disertai sindroma radikuler.
Kondisi lain NBP dengan red flags adalah adanya fraktur pada tulang belakang, infeksi, keganasan atau munculnya kelainan neurologis berat. Klasifikasi terap dari NPB dapat membantu dokter dalam menentukan terapi dan tingkat keparahan penyakit pasien.
Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah Dengan PLDD
Penatalaksanaan atau terapi nyeri pinggang bawah tergantung dari penyebabnya. Prinsip utama terapi NPB adalah mengurangi gejala yang muncul pada pasien dengan obat. Jenis obat yang umum digunakan pada pasien dengan nyeri pinggang bawah adalah analgesik non opioid, analgesik opioid dan analgesik adjuvan atau kombinasi beberapa golongan obat penghilang nyeri.
Terapi selanjutnya pada kasus low back pain adalah terapi non farmakologi. Terapi ini termasuk terapi fisik (terapi termal, massage, traksi, ultrasound, dan TENS), terapi energi (akupuntur, akupresur, refleksologi, prana, reiki, yoga, shiatsu).
Baca juga : Endoskopi PELD
Terapi lain dalam mengatasi NPB adalah terapi invasif non bedah. Penatalaksanaan NPB terus berkembang dalam dunia kedokteran, mulai dari penatalaksaan nyeri menggunakan intervensi pain management dan lain-lain.
Penatalaksanaan NPB, berkembang salah satunya dengan Intervensi Pain Management (IPM), adalah tindakan invasif non bedah. IPM adalah prosedur minimal invasif dengan menempatkan jarum secara tepat pada sasaran dengan memberi obat atau energi pada area target atau merusak saraf yang menjadi target. IPM dilakukan dengan cara memasukkan obat–obatan anti inflamasi dan atau obat bius/ radio frekuensi/ energi langsung ditempat yang sakit.
Teknologi Percutaneous Laser Dics Decompression (PLDD) adalah tindakan minimal invasif dengan menusukkan jarum ke kulit ditujukan ke disk kemudian di beri suatu energi dari alat laser yang memberi dampak mengecilnya atau mengkerutnya disk sehingga jepitan saraf terbebas.
PLDD aman karena tidak perlu pembiusan total hanya pembiusan lokal ditempat jarum ditusukkan. Teknik ini membutuhkan bantuan tehnologi C-arm flouroskopi terbaru yang dikenal aman dengan tingkat akurasi yang tinggi. NPB yang tidak diterapi secara tepat dapat mengakibatkan kecacatan hingga kelumpuhan.