Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center

Risiko Penyebab Saraf Kejepit Pada Remaja, Para Orangtua Harus Tahu Ini!

Risiko penyebab saraf kejepit pada remaja paling umum adalah gaya hidup mereka sehari-hari. Pasti masih ada yang heran bagaimana remaja bisa menderita penyakit  yang biasanya dialami oleh para orang tua, bukan?

Saraf kejepit terjadi saat bantalan ruas tulang belakang alami pergeseran dan menekan saraf tulang belakang. Dalam istilah medis dikenal sebagai Hernia Nucleus Pulposus (HNP).

HNP merupakan penyebab tersering nyeri punggung bawah yang bersifat akut, kronik dan berulang. Prevalensi HNP berkisar antara 1 – 2 % dari populasi. Usia yang paling sering adalah usia 30 – 50 tahun. Pada penelitian HNP paling sering dijumpai pada tingkat L4-L5; titik tumpuan tubuh di L4-L5-S1.

Sebelum lebih lanjut penyebab saraf kejepit pada remaja, yuk ketahui lebih dulu apa saja sih faktor risiko yang umumnya bisa jadi pemicu saraf terjepit ini.

Faktor Risiko Penyebab Saraf Kejepit

Berikut beberapa faktor risiko penyebab saraf kejepit yang umum terjadi:

  • Usia
  • Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah
  • Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Postur tubuh yang tidak baik dapat menambah tekanan pada tulang belakang dan saraf.

Risiko Penyebab Saraf Kejepit Pada Remaja

Gaya hidup pada remaja ternyata bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya risiko penyebab saraf kejepit, lho. Misalnya, kebiasaan nonton televisi sambil tiduran. Kemudian, penggunaan gadget baik untuk bermain games ataupun belajar  yang tidak pada posisi tubuh yang tepat atau nyaman. Bagian lehernya tegang hingga berjam-jam. Seharusnya posisi tersebut sejajar dengan pandangan.

Selain itu bisa juga karena malas bergerak, jarang olahraga yang dapat memicu obesitas juga bisa memicu penyakit HNP ini.

Masalah yang kerap dirasakan penderita saraf terjepit biasanya nyeri punggung bagian bawah, atau sakit bahu menjalar hingga ke bagian lengan. Selain itu, penderita saraf kejepit juga sering mengalami kesemutan, kaku atau lemah otot terasa pada salah satu lengan, dan terasa panas seperti yang terbakar.

Bagaimana Penanganannya?

Dalam kasus ini, orangtua sangat berperan penting untuk mengingatkan sang anak untuk menjaga gaya hidupnya. Namun, tidak semua bergantung pada orangtua saja, anak juga perlu memeliki kesadaran diri terhadap kesehatannya.

Pasalnya, saraf kejepit ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang parah dan berulang. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kelumpuhan.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Nah, orangtua dan remaja perlu menyadari apa saja gejala HNP ini, seperti:

  • Mati rasa atau kebas
  • Sensasi nyeri seperti terbakar atau tertusuk-tusuk yang bisa menjalar ke anggota tubuh lain
  • Kesemutan
  • Melemahnya otot

Keluhan tersebut bisa muncul pada area saraf yang terkena. Bisa bagian leher maupung punggung. Tapi bisa juga menjalar ke tangan atau kaki.

Segera lakukan konsultasi dengan dokter kami di klinik Lamina Pain and Spine Center jika sudah mengalami gejala tersebut. Pilihan pengobatannya bisa dengan konsumsi obat-obatan, fisioterapi maupun bedah.

Baca Juga: HNP Saraf Kejepit dan Pengobatannya

Artikel Terkait