Saraf kejepit leher merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan kesemutan yang dapat menjalar hingga ke jari-jari tangan.
Saraf kejepit leher ini memerlukan penanganan yang tepat, sebelum melumpuhkan segala aktivitas harian Anda.
Mengenal Tulang Belakang atau Vertebra Anda
Vertebra terdiri dari tulang-tulang yang saling bertumpuk satu sama lain dari leher sampai tulang ekor sehingga menciptakan lekukan alami tulang belakang.
Tulang belakang memiliki 3 segmen: servikal, torak dan lumbar.
Area lumbar (pinggang) terdiri dari lima ruas tulang yang terletak pada punggung bagian bawah; tulang belakang ini lebih besar karena menahan beban tubuh lebih besar.
Sedangkan leher terdiri dari 7 ruas, mulai dari dasar tengkorak dan berakhir pada dada bagian atas. Tulang leher berperan menopang berat kepala dan menghubungkannya ke bahu dan tubuh.
Area leher kurang terlindungi daripada bagian tulang belakang lainnya, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap cedera dan gangguan tertentu yang mengakibatkan nyeri dan terbatasnya gerakan.
Pada leher, bantalan sendinya lebih kecil karena memiliki susunan tulang yang lebih rapat daripada ruas tulang belakang lainnya.
Antara Tulang
Antara tulang belakang ada bantalan datar, bulat, layaknya jeli atau karet (cakram intervertebralis) yang bekerja untuk membantu meredam getaran dan memungkinkan punggung untuk menekuk atau membungkuk.
Otot dan ligamen area ini juga memungkinkan gerakan tersebut sambil bekerja menopang dan menjaga stabilitas tulang belakang dan tubuh bagian atas.
Setiap vertebra memiliki lubang (foramen) yang juga saling berbaris membentuk kanal (rongga) tulang belakang.
Saraf bercabang dari tulang belakang melalui celah tulang belakang ini, yang bertugas membawa pesan antara otak dan otot.
Kemudian terdapat sendi facet yang sejajar pada bagian belakang tulang belakang, menghubungkan tulang belakang bersama dan memungkinkan untuk rotasi dan gerakan. Seperti semua sendi, tulang rawan menutupi permukaan tempat sendi facet saling bertemu.
Memahami Peran Diskus atau Bantalan Antartulang
Bantalan sendi atau diskus berfungsi untuk meredam getaran (shock absorber) antara masing-masing ruas tulang belakang leher dapat menipis seiring dengan bertambahnya usia.
Dengan kondisi ini, struktur sekitarnya dapat mengalami perubahan, misalnya ketebalan berkurang, herniasi (isi dari diskus tersebut bocor) dan kelenturannya berkurang.
Robekan anulus menyebabkan keluarnya nukleus pulposus dari bagian tengah.
Proses terjadinya herniasi diskus adalah kombinasi kompresi mekanis saraf oleh nukleus pulposus yang menggembung. Bila annulus fibrosus juga robek maka isi bantalan sendi keluar dan menekan saraf tulang belakang atau hernia nukleus pulposus (HNP).
Robekan ini dapat terjadi pada area diskus mana saja. Ketika diskus menonjol keluar ke kanal spinalis, berisiko menjepit saraf tulang belakang.
Diskus terdiri dari annulus fibrosus dan nukleus pulposus (inti seperti jel dan mengandung serat kolagen, serat elastin, dan kadar air yang cukup)
Saraf Kejepit Leher atau Radikulopati Servikal
Pasien dengan radikulopati servikalis lebih sering datang dengan mengeluh nyeri pada leher, kesemutan atau parestesia, dan nyeri yang menjalar (radikuler) hingga ke tangan.
Nyeri akibat saraf kejepit leher muncul pada ruas C4, C6, dan C7. Kadangkala nyeri juga muncul pada tulang belikat (skapula), bervariasi dari ringan hingga berat.
Gejala yang muncul bergantung pada lokasi ruas tulang leher.
- C5 – nyeri pada leher, bahu, tulang belikat/skapula, mati rasa lengan luar, kelemahan otot bahu, sulit memutar lengan, menekuk siku.
- C6 – nyeri pada leher, bahu, skapula, lengan lateral, lengan bawah, dan tangan, kebas pada lengan bawah, ibu jari, dan jari telunjuk. Kelemahan otot sama dengan C5.
- C7 – nyeri leher, bahu, hingga menjalar ke jari tengah dan telunjuk, dan kebas pada telapak. Kelemahan pada siku dan pergelangan tangan. Kelemahan saat merenggangkan jari, dan sulit menekuk pergelangan tangan. Kesemutan pada semua jari.
- T1 – nyeri leher, lengan dalam dan lengan atas, dan kebas. Kelemahan terasa saat menggerakkan jari.
Pada umumnya gejala akibat saraf kejepit leher adalah:
-nyeri pada tengkuk atau bagian belakang kepala,
-kesemutan atau seperti jarum yang menusuk-nusuk dan menjalar dari leher ke tangan,
-baal pada tangan
-kelemahan pada bahu, siku, maupun jari.
-gangguan keseimbangan,
-mengganggu kerja koordinasi gerak halus (mengancing baju, menulis, dan lainnya)
-kelumpuhan
Penyebab yang lain dari kebas akibat saraf kejepit leher adalah adanya osteofit (tonjolan tulang atau taji tulang/bone spurs) sekitar akar saraf, yang sangat mungkin menyebabkan gesekan dan menyebabkan iritasi sehingga gejalanya sama dengan HNP.
Stenosis spinal (penyempitan rongga tulang belakang) juga menyebabkan rasa kebas atau kesemutan.
Taji tulang dan pengapuran bisa membuat ruang yang tersedia untuk saraf, menyempit sehingga dapat menjepit saraf leher.
Faktor Apa yang Menyebabkan Nyeri Leher Radikulopati Servikal?
Kondisi lainnya yang menyebabkan saraf kejepit leher antara lain:
– proses penuaan yang mengakibatkan spondilosis pada ruas tulang leher
– otot leher menegang (neck strain)
– pengapuran (osteoarthritis)
– memiliki postur tubuh yang buruk (sering menunduk saat bekerja dengan pc atau handphone)
– pernah mengalami cedera leher (whiplash injury)
– menonjolnya bantalan tulang (herniasi nukleus pulposus/hnp) pada ruas tulang leher
– memiliki gaya hidup sedentari atau tidak pernah berolahraga
– mengalami cacat sejak lahir
Ada faktor lain yang membuat Anda rentan mengalami saraf kejepit leher, yaitu genetik, merokok, obesitas, sering membungkuk dan mengangkat benda berat, bekerja dengan mesin getar, menyetir dalam waktu lama, dan cedera/jatuh baik kecelakaan atau olahraga.
Penanganan Saraf Terjepit Leher atau Radikulopati Servikal
Bila hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan radiologis Anda menunjukkan gambaran adanya saraf leher terjepit, maka dokter akan menyusun rencana penanganannya.
Mengatasi saraf terjepit leher dokter akan membuat rencana yang berupa latihan fisik (rehabilitasi medik), obat antinyeri nonsteroid (OAINS), dan injeksi steroid.
Saraf terjepit Anda yang tidak merespons dengan hal tersebut, dokter akan mempertimbangkan penanganan lain sesuai dengan kondisi Anda.
Teknologi PECD
Saat ini dengan perkembangan teknologi kedokteran semakin pesat. Begitu pula dengan menangani kondisi saraf terjepit leher.
Dahulu kondisi ini memerlukan tindakan operasi besar. Namun kini tidak lagi.
Lamina Pain and Spine Center sudah dapat melakukan teknologi PECD atau endoskopi leher, jadi Anda tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mengatasi saraf terjepit leher.