Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center
mengatasi saraf terjepit

Tak Perlu Rawat Inap Untuk Mengatasi Saraf Terjepit

Mengatasi saraf terjepit bisa dengan berbagai metode bergantung pada penyebab terjadinya dan kondisi saraf yang terjepit. Kondisi Hernia Nukleus Pulposus (HNP) terjadi saat bantalan lembut dari jaringan yang berada pada tulang pada tulang belakang terdorong ke bagian luar. 

Kondisi ini menimbulkan nyeri, mati rasa atau kelemahan pada anggota tubuh yang terkena. Sebelum kamu mencari tahu cara mengatasi saraf terjepit sebaiknya kamu juga mengetahui penyebab terjadinya. 

Manusia memiliki tulang belakang yang terdiri dari 26 tulang yang bernama vertebrata. Pada setiap tulang terdapat bantalan karet bernama cakram atau disc. Bantalan ini berfungsi untuk menjaga tulang agar tetap pada tempatnya dan bertindak sebagai peredam guncangan. 

Cakram pada bagian tulang belakang memiliki bagian tengah yang lunak dan terbungkus di dalam dengan bagian luar yang lebih keras dan kenyal. Kondisi saraf terjepit terjadi saat nukleus mendorong ke bagian luar melalui robekan pada annulus. Kondisi saraf terjepit sering terjadi pada bagian tulang belakang leher. 

Melansir Medical News Today (2021), keluarnya bagian nukleus ini menjadi pelepasan zat kimia yang bisa mengiritasi bagian saraf pada sekitarnya dan menimbulkan nyeri yang cukup signifikan. Cakram yang keluar juga bisa memberikan tekanan pada saraf dan menyebabkan rasa sakit saat tertekan. Kondisi saraf terjepit bisa terjadi karena penggunaan anggota tubuh tertentu yang berlebihan dan secara bertahap bisa melakukan gerakan berulang dari waktu ke waktu. 

Selain itu kehausan akibat degenerasi cakram juga bisa menjadi penyebab saraf kejepit. Hal ini bisa terjadi karena bertambahnya usia pada seseorang sehingga mengurangi fleksibilitas dan lebih rentan pada robekan bahkan pecah termasuk karena tekanan secara sederhana. 

Namun kondisi penyakit saraf terjepit banyak orang yang tidak menyadari. Misalnya aktivitas mengangkat benda tanpa memutar tubuh atau menekuk bagian lutut bisa menyebabkan saraf terjepit.  

Cara mengatasi saraf terjepit

Penyakit saraf terjepit bisa mengganggu penderitanya karena menimbulkan nyeri hingga membuat penderitanya lemah. Namun penyakit saraf kejepit bukan dalam golongan penyakit yang tidak bisa sembuh. Berikut beberapa cara mengatasi saraf terjepit yang perlu kamu ketahui: 

1. Menggunakan obat

Beberapa jenis obat yang sering dokter berikan pada pasien saraf terjepit seperti, obat pereda nyeri termasuk ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen sodium. Selain itu pasien saraf terjepit juga bisa mendapatkan suntikan kortison untuk mengurangi nyeri yang sering terjadi. Pasien saraf terjepit juga bisa menggunakan obat pelemas otot dan juga opioid untuk membantu meredakan rasa sakit. 

2. Terapi 

Pasien saraf terjepit juga bisa melakukan terapi fisik untuk membantu mengatasi rasa nyeri akibat saraf terjepit. 

3. Metode laser PLDD 

PLDD adalah tindakan minimal invasive untuk menangani keluhan nyeri pada pasien saraf terjepit. Metode PLDD menggunakan jarum yang akan masuk untuk kemudian mengarah pada bagian bantalan tulang yang menonjol. Kemudian melalui kabel fiber optic akan teraliri laser yang bermanfaat untuk menyusutkan bantalan pada tulang sehingga tonjolan tersebut hilang dan kembali ke bentuk normal. 

Metode ini menggunakan teknologi C-arm yang aman dan memiliki tingkat akurasi keberhasilan tinggi. Kamu bisa melakukan memilih metode laser PLDD di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Klinik Lamina Pain and Spine Center memiliki dokter yang berpengalaman untuk menangani masalah nyeri saraf terjepit menggunakan metode PLDD. 

Metode PLDD ini juga banyak pasien pilih karena proses pemulihan yang cepat dan tanpa rawat inap. Hal ini karena tindakan PLDD hanya memerlukan waktu sebentar saja. 

Artikel Terkait