Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center
Syaraf terjepit di pinggang tidak boleh kamu sepelekan

Ternyata, Penderita Saraf Kejepit Dilarang Keras Melakukan Ini!

Penderita saraf kejepit umumnya tak menyadari jika mereka terserang penyakit saraf kejepit. Sayangnya, banyak saraf kejepit yang justru terdeteksi ketika saraf kejepit tersebut sudah dalam kondisi yang buruk. Ini biasanya muncul ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser, lalu menekan saraf tulang belakang. Akibatnya, bisa menimbulkan rasa nyeri dan beberapa gejala lain yang mengikuti seperti mati rasa, dan lemahnya anggota tubuh yang terkena HNP/saraf terjepit.

Penyebab saraf kejepit

HNP saraf kejepit bisa terjadi karena beberapa kondisi berikut, seperti:

  1. Akibat kecelakaan atau terjatuh dari ketinggian
  2. Postur tubuh yang tidak baik yang meyebabkan tekanan pada tulagng belakang
  3. Munculnya rematik atau arthritis pada pergelangan tangan,
  4. Stres akibat melakukan pekerjaan berulang seperti duduk dalam waktu yang lama
  5. Melakukan olahraga yang terlalu berat
  6. Obesitas atau kelebihan berat badan.

Ketika seseorang sudah mengalami gejala saraf kejepit, seperti nyeri yang menyebar, kaku di area leher atau tulang belakang. Maka, sebaiknya penderita saraf kejepit lebih memerhatikan kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Hal ini penderita lakukan agar mencegah saraf kejepit menjadi lebih buruk. Jika sudah memburuk, maka saraf kejepit dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, salah satunya adalah kelumpuhan.

Hal yang tak boleh penderita lakukan saat terserang saraf kejepit

Ternyata, Penderita Saraf Kejepit Dilarang Keras Melakukan Ini!

  1. Mengangkat beban berat

Penderita saraf kejepit, sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat, salah satunya adalah mengangkat beban terlalu berat. Hal ini karena mengangkat beban terlalu berat bisa memberikan tekanan pada semua otot dan persendian tubuh.

Kebiasaan ini bisa mengganggu proses penyembuhan. Sebaiknya, penderita HNP saraf kejepit tidak mengangkat benda dengan berat lebih dari 5kg.

  1. Berolahraga terlalu berlebihan

Olahraga berlebihan yang penderita lakukan dapat menyebabkan. Sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terkait jenis olahraga yang cocok untuk penderita saraf terjepit.

  1. Melakukan aktivitas berulang 

Melansir dari Better Health (2021), salah satu pantangan untuk penderita HNP Saraf kejepit adalah melakukan gerakan atau aktivitas berulang. Seperti kasus Carpal Tunnel Syndrome sering menjadi pemicu terjadinya saraf kejepit pada bagian tangan, atau pada pergelangan tangan.

Saat kamu harus melakukan aktivitas berulang seperti mengetik, menulis dan aktivitas lainnya maka kamu bisa menggunakan tambahan bantalan pada pergelangan tangan pada keyboard. Bantalan ini bermanfaat untuk mengurangi tekanan pada area pergelangan tangan.

  1. Beraktivitas dengan gerakan tiba-tiba 

Gerakan tiba-tiba seperti tersentak bisa menyebabkan respon stres pada tubuh. Kondisi ini juga menyebabkan saraf dan otot akan menegang hingga memperburuk kondisi penyakit saraf terjepit.

  1. Begadang 

Terlihat sepele memang, namun sebaiknya penderita penyakit ini  tidak membiasakan untuk begadang. Hal ini karena tidur adalah proses penyembuhan, perawatan dan pemulihan tubuh termasuk saraf. Jika kamu kurang tidur maka proses penyembuhan dari penyakit saraf kejepit bisa lebih lama karena tubuh yang kurang istirahat.

Cara mencegah saraf kejepit

Melansir Medical News Today (2021), terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari saraf terjepit:

  1. Mempertahankan posisi tubuh yang baik,
  2. Mengurangi aktivitas fisik berulang,
  3. Perbanyak waktu istirahat,
  4. Pertahankan berat badan ideal,
  5. Rutin melakukan olahraga.

Bila kamu mengalami nyeri HNP saraf terjepit pada waktu yang cukup lama dan tidak kunjung reda, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis saraf. Pemeriksaan awal pada penyakit saraf terjepit lebih baik termasuk untuk mengetahui solusi pengobatan yang efektif.

Salah satu tempat pilihan untuk penanganan kondisi nyeri akibat HNP saraf kejepit adalah Klinik Lamina Pain and Spine Center. Klinik Lamina Pain and Spine Center menyediakan fasilitas One Stop Service yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik sampai tuntas untuk masalah nyeri tulang belakang dengan menggunakan teknologi terkini.

 

Artikel Terkait