Logo Klinik Lamina Pain and Spine Center
tulang belakang nyeri

Tulang Belakang Nyeri? Atasi Beberapa Menit dengan Teknologi Ini!

Tulang belakang nyeri merupakan permasalahan yang harus segera diatasi. Nyeri dapat muncul ketika, otak mengirim sinyal ke tubuh untuk memberitahu bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuhmu. Terkadang, nyeri yang muncul berbeda-beda tergantung seberapa parah kondisi atau gangguan yang timbul. Begitupun yang dialami oleh Bapak Abdi Rahman, seorang pria berumur 47 tahun yang tinggal di Kalimantan Selatan. Dari tahun 2014, Bapak Abdi Rahman mengalami nyeri pada tulang belakang. Akibat nyerinya itu bahkan ia harus menggunakan kursi roda untuk sekedar berjalan.

Berawal dari jatuh ke lantai

Menurutnya, nyeri yang ia alami berawal ketika ia mengalami jatuh dari kamar mandi. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa ia sering terjatuh. Meskipun tidak ada luka yang tampak, namun ternyata, karena terjatuh itu mengalami nyeri berkepanjangan, bahkan sampai mengalami kesulitan untuk sekedar duduk dan berjalan.
Meskipun terlindungi oleh tulang dan daging, namun saraf yang ada di dalam tubuh ternyata bisa mengalami kerusakan. Salah satu penyebab kerusakan saraf adalah akibat cedera saat terjatuh. Dari tahun 2014, Bapak Abdi mulai mengalami nyeri ringan, kesemutan, hingga merasakan kelemahan otot-otot tulang belakang.

Baca juga: Pangkal Paha Sakit? Atasi dengan PLDD hanya 10 Menit di Lamina!

Nyeri tulang belakang akibat saraf kejepit

Setelah menjalani pemeriksaan, dokter akhirnya menemukan bahwa kondisi yang Bapak Abdi alami adalah akibat penyempitan tulang belakang yang berdampak timbulnya saraf yang terjepit. Kondisi saraf kejepit bisa terjadi ketika, bantalan tulang belakang yang lunak, mengalami penekanan oleh tulang sekitarnya. Sehingga menyebabkan saraf-saraf area tersebut terjepit. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri hingga kelumpuhan pada pasien.
Ketika kondisi yang ia alami semakin bertambah parah, ia mencoba berbagai macam pengobatan. Namun, kondisinya tetap tak membaik. Hingga akhirnya, pada Mei 2021 ia melihat rekomendasi Klinik Lamina Pain and Spine Center pada satu laman website, ia menemukan harapan dan solusi untuk permasalahannya.

Baca juga: Ancaman Nyeri Leher Pada Pekerja Kantoran, Ini Bahayanya!

Tindakan PSLD di Lamina

Setelah memutuskan diri untuk terbang dari Kalimantan dan berangkat ke Klinik Lamina di Jakarta, ia akhirnya menjalani serangkaian pemeriksaan. Hingga, akhirnya dokter merekomendasikannya untuk melakukan tindakan PSLD (Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression). Teknik ini merupakan operasi ringan atau minimal invasive surgery yang hanya menimbulkan luka sayatan sekitar 8 mm atau tak lebih dari 1 cm. Dengan menggunakan alat endoskopi untuk mengatasi saraf yang bermasalah. Teknologi ini minim risiko dan memiliki efektivitas tinggi dalam menangani permasalahan saraf kejepit maupun stenosis pada tulang belakang bagian bawah, seperti kondisi yang Bapak Abdi Rahman.

Selain itu, tindakan PSLD ini juga memiliki beberapa kelebihan, seperti:

  • Tindakan sangat cepat, hanya memakan waktu sekitar 45 menit.
  • Memiliki risiko yang minim dan juga minim nyeri.
  • Salah satu metode yang efektif menghilangkan rasa sakit dan mengatasi masalah stenosis dan saraf kejepit.
  • Tingkat kekambuhan minim.
    Setelah melakukan tindakan PSLD di Lamina
    Setelah melalui tindakan PSLD selama 3 bulan di Lamina Pain and Spine Center, Bapak Abdi akhirnya bebas dari saraf kejepit. Ia akhirnya bisa beraktivitas seperti biasa tanpa rasa nyeri dan lebih bebas bergerak. Yang paling penting, kegiatannya untuk bekerja tidak terganggu lagi sehingga ia pun lebih bisa produktif.

Artikel Terkait