JAKARTA — Cara atasi nyeri — Pernahkah Anda menemui sesorang yang mengeluhkan rasa nyeri tapi menganggap enteng masalah itu. “Nanti juga hilang,” kata mereka. Padahal rasa nyeri tak boleh dibiarkan begitu saja. Nyeri adalah sinyal bahwa ada yang salah dengan tubuh kita.
“Rasa nyeri dapat meningkatkan stres dan menyebabkan gangguan hormon yang membuat penyakitnya jadi lebih berat. Karena itu nyeri harus diatasi,” kata Prof.Dr. Darto Satoto, SpAn, KAR, salah satu dokter ahli di Klinik Lamina Pain and Spine Center.
Di Klinik Lamina yang kini memiliki cabang di Mampang, RS Meilia Cibubur dan RS Bunda Menteng akan memberikan beberapa solusi nyeri yang akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan hasil berbagai jenis pemeriksaan seperti X-ray dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Berbagai penelitian di dunia telah menyimpulkan bahwa nyeri punggung adalah penyakit kedua yang paling sering membuat orang harus pergi ke dokter. Penyakit ini juga yang paling banyak mengakibatkan disabilitas pada kelompok pekerja produktif dibawah usia 45 tahun.
Meski diketahui penyebab terbesar dari nyeri punggung adalah kurang berolah raga, postur yang salah, kelemahan otot, dan sebagainya, namun beberapa kasus itu adalah indikasi dari masalah yang bisa jadi lebih serius sehingga perlu diketahui cara atasi nyeri.
Jadi sangat penting untuk tidak mengabaikan nyeri punggung dan tidak melakukan hal-hal yang membuat kondisi itu semakin parah. Ini diantaranya :
1. Istirahat baring yang terlalu lama
Terlalu lama tak aktif secara fisik dan hanya berbaring untuk istirahat dari nyeri punggung mungkin tampaknya hal yang alami. Namun ternyata tidak. Memang istirahat total selama 2-3 hari akan sangat membantu.
Tapi ternyata beristirahat selama lebih dari 3 hari, justru akan memperburuk kondisi pasien dan memperlambat penyembuhan. Segera kembali ke kehidupan normal agak bisa mengurangi disabilitas dan rasa nyeri.
Untuk itu pasien harus melakukan rehabilitasi medik sesegera mungkin untuk menguatkan punggung dan otot perut. Ini akan memberikan dukungan tambahan untuk kekuatan tulang belakang, otot perut, mempercepat pemulihan dan mencegah serangan ulang nyeri di masa depan.
2. Pengobatan mandiri
Banyak orang yang sangat bergantung pada obat antinyeri dan obat-obatan rumahan. Keduanya tidak diresepkan oleh dokter. Ini membuktikan hal tersebut tidak terlalu efektif dalam jangka panjang dan malah hanya akan menunda pengobatan yang semestinya.
Cara atai nyeri menggunakan obat antinyeri dalam jangka panjang memang bisa menekan rasa nyeri, tapi tidak mengobati sebabnya. Belum lagi penggunaan dalam jangka panjang obat antiperadangan nonsteroid bisa berdampak luka saluran pencernaan, pendarahan dan sebagainya. Karenanya dianjurkan hanya menggunakannya dengan resep dokter.
3. Secepat mungkin pemeriksaan degan MRI
Banyak perawatan tulang belakang seperti MRI & sinar-X tidak cukup untuk mendiagnosis penyebab nyeri. Ketika pasien memiliki gejala khusus tertentu atau dan tidak boleh dilakukan secara rutin untuk nyeri punggung bawah.
Tidak disarankan untuk menjalani investigasi yang tidak perlu setelah satu atau dua episode nyeri punggung. Sangat penting untuk menemui dokter rehabilitasi tulang belakang khusus untuk diagnosis fungsional.
4. Mengabaikan Nyeri Punggung yang Datang Lagi
Meskipun, nyeri punggung bawah mungkin membaik dalam beberapa minggu, nyeri punggung yang berlangsung lama tidak boleh diabaikan. Perhatikan rasa sakit dan pergi ke spesialis tulang belakang, terutama jika sakit punggung Anda bertahan lebih dari enam minggu meskipun sedang menjalani perawatan.
Dengan diagnosis yang benar, Anda dapat mengetahui cara atasi nyeri memulai olahraga yang tepat yang akan meminimalkan rasa sakit di masa depan. (***)